Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nasib pengantin

Di india masih ada tradisi yang dinamakan sistem dowry, yaitu mewajibkan keluarga pengantin wanita menyerahkan sejumlah uang dan barang kepada keluarga pengantin lelaki sebagai mas kawin.(ln)

23 Juni 1979 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DARI sebuah rumah di New Delhi, India, akhir Mei lalu tiba-tiba menjerit serang wanita dengan tubuh terbakar. Pertolongan para tetangganya ternyata sia-sia. Beberapa hari kemudian Tarvinder Kaur tewas di rumah sakit. Tapi sesaat sebelum menghembuskan nafas ia berkisah kepada polisi, yang menyebabkan banyak pemimpin kaum wanita India berkampanye menentang tradisi mas kawin -- dowry system. Desember lalu Satpal Singh dan Tarvinder Kaur menikah. Selaras dengan tradisi India pengantin Tarvinder Kaur, 24 tahun, pindah ke rumah orang tua suaminya. Pada suatu malam ketika ia sedang menonton televisi, mendadak ibu mertuanya menuang minyak tanah ke tubuhnya. Pada saat yang bersamaan kakak iparnya menyulutkan api. Tentu saja sari, (pakaian khas wanita India) yang dikenakannya terbakar seketika. Berita itu beredar. Sekitar 150 wanita berdemonstrasi di depan rumah keluarga Singh -- yang menolak keluar dan berbicara dengan mereka. "Wanita tidak untuk dibakar!" teriak mereka geram. Kenapa Ny. Singh dibakar? Selama 2 minggu sebelum hari naas itu sang ibu mertua telah menyiksa dan menganiayanya. Keluarga sang suami menuntut agar ia memenuhi kekurangan mas kawin. Sebenarnya keluarga pengantin wanita telah menyerahkan uang kontan senilai AS$ 2.500 berikut skuter, televisi, lemari es dan, emas perhiasan. Keluarga Singh membantah versi minyak tanah dan televisi itu, dan menjelaskan bahwa sari itu terbakar ketika Tarvinder memasak di dapur. "Ratusan wanita dibakar dan disiksa suami dan ibu mertuanya setiap tahun dengan alasan serupa mas kawin," kata Ny. Suman Krishan Kant, ketua Masyarakat Penampung Derita Wanita. Dikemukakannya tahun 1975, misalnya, 350 wanita tewas -- dua kali lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Sebab dan cara kematian selalu serupa -- seperti peristiwa Ny. Singh -- sarinya terbakar ketika memasak. Sistim dowry, yang sebenarnya dilarang oleh Undang-undang, mewajibkan keluarga pengantin wanita menyerahkan sejumlah uang dan barang kepada keluarga pengantin lelaki sebagai mas kawin. Jumlah yang diminta keluarga pihak lelaki bermacam-macam, menuruti status sosial dan tingkat jabatannya. "Untuk insinyur lulusan Amerika, misalnya, sekitar AS$50 ribu, tapi yang lulusan India tak lebih AS$ 2 ribu saja," ungkap Ny. Kant. Ancaman hukuman yang dijatuhkan bagi para peminta mas kawin masih ringan, hanya 6 bulan penjara dan denda AS$ 625. Gerakan wanita India mengharapkan ancaman itu ditingkatkan dengan 5 tahun penjara dan denda AS$ 1.250. Pemerintah pimpinan Perdana Menteri Morarji Desai sudah memperberat ancaman hukuman, dan melarang pegawai negeri, "menerima, memungut atau membenarkan mas kawin." Sementara itu seorang pejabat mengungkapkan bahwa hanya 9 kasus pembakaran pengantin wanita yang diselidiki untuk kemudian diperkarakan di New Delhi selama 3 tahun terakhir. Benar sedikit terjadi? Menurut Ny. Kant, keluarga pengantin lelaki suka menyogok polisi. Kepala Polisi New Delhi, JN Chaturvedi, membantah: "Persoalannya adalah kami kekurangan saksi dan bukti fisik."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus