Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nessie, masih misteri

Lebih rp 3,5 milyar dikeluarkan mencari jawaban atas sebuah pertanyaan kuno: adakah nessie, monster legendaris di loch (danau) ness ini, suatu kenyataan atau khayalan belaka. kini masih misteri.

17 Oktober 1987 | 00.00 WIB

Nessie, masih misteri
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
BAGAIKAN sebuah reli motorboat, 24 perahu motor berjejer menelusuri Danau Ness, Skotlandia, Jumat pekan lalu. Armada ini bergerak perlahan, sementara awak kapal sibuk mengamati peralatan yang mirip radar di kapal-kapal itu. Inilah operasi pelarikan dalam (deep scan), yang menghabiskan dana lebih dari 3,5 milyar rupiah. Tujuannya ilmiah, mencari jawaban atas sebuah pertanyaan kuno: adakah Nessie, monster legendaris di Loch (danau) Ness ini, suatu kenyataan atau khayalan belaka. Jawabannya malah terbungkus misteri. Setelah beberapa jam menelusuri danau sepanjang 37 km yang kedalamannya 240 m ini, perangkat sonar berhasil mendeteksi kehadiran benda yang besar dan bergerak pada kedalaman 70 m. Keesokan harinya, kontak itu terjadi lagi pada kedalaman 60 m. Namun, gelombang yang besar tidak memungkinkan kamera diturunkan ke bawah air. Ekspedisi pun diakhiri. "Kita telah melakukan pelacakan besar di danau ini, tetapi belum ada kontak yang penting," kata Adrian Shine, pimpinan ekspedisi yang telah 10 tahun mengadakan penelitian ilmiah di Loch Ness. Namun, ia tampaknya tak sekecewa 21 awak TV asing yang meliput ekspedisi ini. "Kami tak cuma memburu Nessie, melainkan juga meneliti arus air dan pergerakan ikan di danau ini," ujar Shine, seperti membela diri. Nessie dipercaya tinggal di kedalaman Loch Ness. Menurut sejarah Skotlandia, keberadaan monster ini mulai dibicarakan semenjak abad keenam, ketika seorang imam Kristen, Saint Colomba, melaporkan adanya "monster air" di sana. Tapi perburuan terhadap Nessie baru mulai gencar dilakukan sejak 1933. Hingga kini Gedung Pameran Monster Loch Ness di tepi danau itu telah mencatat sekitar 4.000 laporan saksi yang mengaku melihat monster itu. Berdasarkan semua laporan ini, diperkirakan Nessie berwujud seperti reptil purbakala berleher panjang bagai angsa, berpunuk bak unta, bersirip seperti ikan, dan juga berekor. Adalah hasil penelitian Robert Rines -- seorang ahli hukum dan doktor di bidang fisika lulusan Institut Teknologi Massachusetts (MIT) yang dianggap paling kuat. Dari Rines diperoleh hasil Jepretan kamera bawah air yang dilengkapi sonar pendeteksi. Hasil jepretan tak jelas, tapi dengan bantuan komputer, foto dapat diperjelas dan tampaklah gambar yang mirip ekor anjing laut. Hasil penelitian Rines semakin menggencarkan perburuan Nessie dan menggoda Rikki Razdan dan Alan Kielar untuk turut serta. Kedua pemilik pabrik alat pendeteksi kapal ini pada tahun 1983 memasang perangkap canggih untuk Nessie, berupa 144 perangkat sonari wilayah seluas 700 m2. Perangkat sonar ini dihubungkan dengan sembilan panah bawah air yang ujungnya dilengkapi alat pencukil daging, agar sasaran dapat dianalisa. Ternyata, setelah enam minggu menunggu, perangkap tak mendeteksi apa-apa. Maka, kedua pemburu sial itu pun pulang dan meneliti ulang segala laporan tentang Nessie, termasuk karya Rines. Kesimpulan mereka, data Rines pun diragukan keabsahannya. Kendati demikian, Sir Peter Scott -- pernah menjabat ketua World Wildlife Fund -- tak urung memberikan nama ilmiah bagi Nessie: Nessi teras Rhombopterx. Perlindungan hukumpun sudah disiapkan, seandainya ada pemburu yang kelak berhasil melacak Nessie. "Ada peraturan daerah yang melindungi Nessie," kata Ronnie Bremmer, pendiri museum Nessie. "Tak seorang pun diperbolehkan mengganggu, melukai, atau memindahkan Nessie dari Loch Ness," katanya. Bambang Harymurti, kantor berita

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus