TIBA giliran Asiaweek disunat pemerintah Singapura Rabu pekanlalu. Pemerintahan PM Lee Kuan Yew, membatasi peredaran mingguan Hong Kong ini di Singapura menjadi 500 eksemplar per penerbitan. Ini ketiga kalinya dalam tahun ini kebijaksanaan keras terhadap media internasional diberlakukan di sana. Sebelumnya majalah Time dan harian Asian Wall Street Journal terkena peraturan serupa. Asiaweek dinyatakan bersalah karena sepucuk surat dari Chin Fook Leong, Sekretaris Pers Mendagri Singapura, tak dimuat secara lengkap dan "semestinya" pada edisi 27 September silam. "Majalah itu telah menghilangkan sejumlah bagian penting dan menambah isi surat tanpa persetujuan Chin," demikian pernyataan pemerintah Singapura pekan lalu itu. Surat Chin dilayangkan pemerintah Singapura, sebagai jawaban atas laporan utama Asiaweek terbitan 13 September lalu. Dalam laporan itu dimuat berita penangkapan 12 warga Singapura, yang dituduh terlibat dalam jaringan kekuatan Marxis oleh pemerintah PM Lee. Berita itu dianggap mencampuri urusan dalam negeri Singapura. Karena itu, hukuman pun jatuh. Asiaweek terkena peraturan berdasarkan akta penerbitan koran dan pers cetak yang disahkan Oktober tahun silam. Dengan itu majalah yang di Singapura terjual sekitar 9.000 eksemplar per penerbitan itu hanya akan ditemui di perpustakaan-perpustakaan yang ditunjuk pemerintah Singapura. Jelas, ini pukulan bagi mingguan berbahasa Inggris, yang meliput kawasan seputar Asia itu. Micheal O'Neal, pemimpin redaksi Asiaweek, langsung membantah tuduhan pemerintah Singapura. "Asiaweek tak pernah menolak menerbitkan surat-surat dalam majalah ini," katanya. Tak jelas sampai kapan pembatasan atas Asiaweek akan diberlakukan. Pembatasan terhadap Time telah dicabut, setelah majalah itu memuat secara lengkap surat pemerintah Singapura. Seperti diketahui, Time dijatuhi hukuman cukup keras: sirkulasinya dikurangi dari 18.000 menjadi 2.000 eksemplar saja. Harian Asian Wall Street Journal yang terkena penyunatan Februari silam, sampai kini belum mengalami perubahan nasib. Harian ekonomi yang cukup berpengaruh itu dipotong sirkulasinya dari 5.000 menjadi 400 eksemplar saja. Dan mereka lebih suka mengajukan persoalannya ke pengadilan. F.S.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini