Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Nobel Perdamaian Bunda Teresa 43 Tahun Lalu, Jalankan 610 Misi Kemanusiaan di 123 Negara

Bunda Teresa menerima Nobel Perdamaian 43 tahun lalu. Begini kisahnya menjalankan 610 misi kemanusiaan di 123 negara,.

17 Oktober 2022 | 10.47 WIB

Bunda Teresa. biography.com
Perbesar
Bunda Teresa. biography.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Bunda Maria Teresa Bojaxhiu atau dikenal dengan Bunda Teresa yang memiliki nama lahir Anjezë Gonxhe Bojaxhiu adalah seseorang yang dihormati sebagai Santa Teresa dari Kalkuta oleh gereja Katolik setelah dikanonisasi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bunda Teresa adalah seorang biarawati Katolik dan misionaris India berdarah Albania yang lahir pada 26 Agustus 1910 di Üsküb (Skopje). Meskipun ia lahir pada 26 Agustus, tetapi ia menganggap 27 Agustus (hari pembaptisannya) sebagai hari ulang tahun-nya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Baca: Perjalanan Hidup Bunda Teresa, Ibu bagi Orang-orang Melarat

Kisah Bunda Teresa

Pada masa anak-anak, ia terpesona dengan kisah kehidupan misionaris dan pelayanan di Benggala. Lalu, ketika berumur 12 tahun, ia yakin dan berkomitmen untuk menjalani kehidupan beragama dan terpanggil untuk melayani masyarakat miskin. Pada umur 18 tahun, akhirnya ia memutuskan untuk meninggalkan rumah dan bergabung dengan Kesusteran Loreto di Irlandia sebagai misionaris dan tidak pernah lagi melihat keluarga kecilnya. 

Mengutip laman Mother Teresa, Bunda Teresa mengambil sumpah pertamanya sebagai seorang biarawati pada 1931. Saat itu, ia memilih untuk diberi nama Thérése de Lisieux, santo pelindung misionaris. Namun, biarawati sudah ada yang memilih nama itu sehingga ia memilih pengejaan Spanyol, yaitu Teresa. Meskipun ia menikmati mengajar di sekolah, tetapi ia masih terganggu dengan kemiskinan di sekitarnya. 

Akhirnya, pada 1948, ia memulai pekerjaan misionarisnya bersama orang miskin. Ia mengawalinya di sebuah sekolah di Motijhil (Kalkuta). Satu tahun kemudian, ia bergabung dalam usahanya dengan kelompok perempuan muda dan menciptakan sebuah komunitas baru untuk membantu orang termiskin di antara kaum miskin. Usahanya ini dengan cepat menarik perhatian pejabat India, termasuk perdana menteri.

Pada 1950, ia memulai kongregasi keuskupan yang menjadi Misionaris Cinta Kasih. Awalnya, anggota kongregasi ini hanya 13, sekarang menjadi lebih dari 4.000 suster yang menjalankannya. Lalu, pada 1952, ia membuka Home for the Dying di Kalighat yang menjadi sebuah rumah sakit gratis untuk orang miskin. Pada 1955, ia pun membuka Nirmala Shisu Bhavan sebagai perlindungan yatim piatu dan remaja tunawisma. Pada 1965, ordo ini dibuka di Venezuela dan menyebar luas ke seluruh dunia, bahkan Amerika Serikat.

Berkat pekerjaan kemanusiaan dan advokasi bagi hak-hak orang miskin, pada 17 Oktober 1979, Bunda Teresa dihadiahi Nobel Perdamaian. Penganugerahaan Nobel Perdamaian Bunda Teresa menjadi salah satu peristiwa bersejarah pada 17 Oktober. 

Selama lebih dari 47 tahun, Bunda Teresa telah melayani dengan tulus orang miskin, sakit, yatim piatu, bahkan sekarat. Selain itu, ia juga membimbing ekspansi Misionaris Cinta Kasih ke negara lain. Sebelum meninggal dunia, ia pun telah menjalankan 610 misi di 123 negara, salah satunya adalah penampungan dan rumah bagi penderita HIV/AIDS, lepra, TBC, program konseling anak dan keluarga, panti asuhan, dan sekolah, seperti dilansir dalam laman DNAIndia.

Pada 1983, Bunda Teresa menderita serangan jantung dan pneumonia. Meskipun ia berhasil melawan pneumonia, tetapi serangan jantung setiap harinya semakin memburuk. Lalu, pada 1996, ia didiagnosa mengalami gagal jantung di ventrikel kiri sehingga harus menjalani operasi jantung. Sayangnya, pada 5 September 1997, ia harus menghembuskan napas terakhirnya. 

Bunda Teresa dibaringkan di Gereja St. Thomas, Kalkuta selama satu minggu sebelum pemakamannya pada September 1977. Ia diberi pemakaman kenegaraan oleh pemerintah India sebagai bentuk terima kasih atas jasanya kepada kaum miskin dari semua agama di India.

RACHEL FARAHDIBA R 

Baca juga: 10 Pernyataan Bunda Teresa yang Sangat Berpengaruh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram http://tempo.co/. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus