Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pesawat El Al dari Paris itu mendarat mulus di Bandar Udara Tel Aviv pada Rabu malam pekan lalu. Ketika pintu pesawat terkuak, 200-an penumpang dengan tak sabar turun ke "Tanah yang Dijanjikan". Mereka bukan turis yang akan tetirah atau berziarah di negeri leluhur, melainkan imigran yang "terusir" dari Prancis dan akan menambah jumlah (enam juta) penduduk Tanah Jehovah. Dari mulut mereka meluncur syair lagu tradisional Yahudi, Heveinu Shalom Aleichem"kami bawa perdamaian untukmu".
Perdamaian? Apa benar mereka akan luput dari ancaman bom bunuh diri gerilyawan Palestina? Tapi, mumpung masih sempat, kaum lelaki bercambang lebat, berkemeja putih, dan bersongkok hitam menari-nari dengan tangan di atas kepala.
Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dan pemimpin Partai Buruh Shimon Peres menyambut mereka dengan hangat: "Selamat datang di Israel, selamat kembali ke kampung halaman." Kata Sharon, Israellah satu-satunya negeri di muka bumi bagi warga Yahudi untuk hidup dengan cara Yahudi. "Hanya di sinilah Anda, anak, dan cucu Anda dapat hidup aman selamanya," ia mengumbar janji.
Inilah hasil provokasi Sharon kepada warga Yahudi Prancis agar mereka segera "mudik". Dalam pertemuan Asosiasi Yahudi Amerika di Yerusalem, 18 Juli lalu, ia meminta kaum Yahudi di seluruh dunia segera kembali. Tapi, khusus bagi Yahudi Prancis, kepulangan mereka dipaksa oleh meningkatnya kekerasan atas diri mereka. "Kami melihat berkembangnya sikap anti-Yahudi paling liar di Prancis," ujar Sharon.
Presiden Prancis Jacques Chirac pun dibuat bak tersengat kalajengking. Soalnya, Prancis justru lagi getol-getolnya menghukum pelaku tindakan anti-Yahudi. Apalagi baru saja muncul pengakuan bahwa aksi anti-Yahudi itu hanya rekaan. "Kami minta penjelasan pemerintah Israel tentang pernyataan (Sharon) yang tak bisa diterima," ujar Herve Ladsous, juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis. Jika tidak, Chirac mengancam tak akan menerima kunjungan Sharon ke Prancis yang sudah direncanakan.
Pemicunya memang ketakutan 600 ribu warga Yahudi di Prancis (ketiga terbesar di dunia), yang merasa terancam dengan aksi kekerasan anti-Yahudi oleh lima juta anggota komunitas muslim setempat. Cuma, pelakunya bukan hanya kaum muda muslim, tapi juga kelompok neo-Nazi yang menjadikan komunitas muslimyang umumnya berasal dari Afrika Utarasebagai sasaran. Tercatat 510 kali tindakan dan ancaman atas warga Yahudi di Prancis sejak awal 2004sedangkan tahun silam 593 kasus. Serangan bom pun diancamkan ke sejumlah sinagoge dan sekolah Yahudi di Prancis.
Itulah yang membuat Sandrine Cohen, 29 tahun, serta suami dan empat anak perempuannya (berusia antara 7 tahun dan 18 bulan) seperti duduk di atas tungku. Dengan perut buncit mengandung anak kelimanya, dokter mata ini ikut bersama 200 imigran Yahudi Prancis. Mereka diserang beberapa kali dalam lima tahun terakhir. "Mereka mengumpat kepada kami di jalanan dengan menyebut Yahudi kotor. Kami juga menerima surat ancaman. Dan celakanya, polisi tak bisa membantu kami," katanya.
Sebagian besar komunitas Yahudi memang tak lagi betah hidup di negeri "pelopor" revolusi ini. "Dalam 5 hingga 10 tahun, semua Yahudi di Prancis akan pindah ke Israel karena aksi anti-Yahudi," ujar Carol Ben Guigui, 41 tahun. Menurut Kementerian Imigrasi Israel, sekitar 7.000 imigran Yahudi membanjiri Israel pada 2000. Setelah tinggal kira-kira 1.000 orang pada 2001, pada 2002 naik lagi menjadi 2.300 imigran.
Rupanya hujatan di negeri orang lebih menakutkan daripada bom bunuh diri militan Palestina di negeri sendiri. "Saya sangat sadar kekerasan di Israel, tapi saya takut masa depan anak saya di Prancis. Saya kira lebih aman tinggal di Israel," kata Sandrine Cohen.
Raihul Fadjri (Jerusalem Post, Guardian, AFP)
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo