Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Orang Kulit Hitam di Inggris Lebih Berisiko Tewas Akibat Corona

Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan perempuan dan laki-laki kulit hitam beresiko lebih besar untuk tewas akibat corona daripada kulit putih.

8 Mei 2020 | 12.37 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Petugas memindahkan jenazah korban virus Corona di Masjid Ghamkol Sharif yang dijadikan kamar mayat sementara bagi jenazah korban virus Corona, di Birmingham, Inggris, 21 April 2020. REUTERS/Carl Recine

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor Statistik Nasional Inggris melaporkan perempuan hitam (baik itu etnis Karibia, Afrika, dan Lainnya) beresiko lebih 4.3 kali untuk meninggal karena terjangkit virus corona daripada wanita kulit putih.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tak jauh beda dengan laki-laki berkulit hitam dibandingkan dengan pria kulit Putih, yakni 4,2 kali perbandingannya untuk meninggal akibat terjangkit virus corona.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Penduduk Bangladesh, Pakistan, India dan campuran etnis iji juga secara statistik signifikan beresiko untuk meninggal akibat terjangkit virus corona.

"Kesenjangan ini sebagian akibat dari kerugian ekonomi-sosial dan situasi lain, namun bagian perbedaan lainnya belum dijelaskan," ujar laporan studi Badan Statistik Nasional Inggris sebagaimana dilaporkan CNN, 7 Mei 2020.

Studi ini juga bahkan telah memperhitungkan faktor usia, demografi, dan masalah kesehatan yang dilaporkan sendiri, orang kulit hitam masih hampir dua kali lebih berpeluang meninggal akibat wabah COVID-19 daripada orang kulit putih.

Menteri Hukum Inggris, David Lammy merespons laporan studi ini melalui akun Twitter hari ini. Dia mendesak menyelidiki akar masalah ketidakproporsionalan ini.

Lammy mengatakan temuan ini mengerikan. "Tindakan harus diambil untuk melindungi pria dan wanita kulit hitam serta orang-orang dari semua latar belakang, dari virus ini," kata Lammy.

Temuan Fiscal Studies, sebuah lembaga think-tank pekan lalu melaporkan bahwa orang berlatar belakang hitam Afrika lebih dari 3.7 kali mengalami kematian di rumah sakit dibandingkan orang berkulit putih.

Temun ini juga terjadi di Amerika Serikat di mana angka kematian orang Afrika-Amerika akibat wabah corona tidak proporsional. Misalnya, di Chicago, 72 persen yang meninggal adalah kulit hitam. Sementara penduduk kota Chicago berkulit hitam hanya 30 persen dari seluruh populasi. Begitu juga di Lousiana, penduduk Afrika-Amerika sekitar 32 persen dari populasi, namun jumlah kematian kulit hitam mencapai 70 persen.

 

 

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus