Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Lokasi Outward Bound Singapore di Pulau Ubin, Singapura, akan digunakan sebagai fasilitas karantina untuk menangani pasien terkena infeksi virus Corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Juru bicara Kementerian Pembangunan Nasional mengatakan pemerintah akan memastikan siapa pun yang telah diminta untuk menjalani karantina akan ditempatkan di "lokasi yang tepat".
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Selain pondok dan asrama universitas yang dipilih, kamp-kamp OBS di Pulau Ubin juga telah diidentifikasi sebagai Fasilitas Karantina Pemerintah," tambah juru bicara itu seperti dilansir Channel News Asia pada Selasa, 28 Januari 2020.
Kamp-kamp itu akan mengalami proses pembersihan menyeluruh sesuai dengan pedoman dari kementerian Kesehatan, untuk memastikan mereka aman untuk ditinggali.
"Karena orang yang tinggal di Fasilitas Karantina Pemerintah tidak seharusnya melakukan kontak dengan orang lain, ini menghilangkan kemungkinan penyebaran virus melalui kontak orang ke orang," tambah juru bicara itu.
Virus Corona, yang berasal dari Wuhan di Cina, telah menewaskan 106 orang orang dan menginfeksi lebih dari 4.000 orang. Ada tujuh kasus ini yang dikonfirmasi di Singapura.
“Fasilitas karantina adalah bagian dari rencana respons pemerintah untuk keadaan darurat dan dapat diaktifkan dari waktu ke waktu," kata juru bicara MND.
Ada kemungkinan kamp di OBS dapat digunakan sebagai perumahan karantina untuk mencegah penyebaran virus Wuhan di kalangan masyarakat.
Pada Senin, Singapura mengumumkan tiga hostel di Universitas Nasional Singapura (NUS), Universitas Teknologi Nanyang (NTU) dan Universitas Manajemen Singapura (SMU) akan digunakan sebagai fasilitas karantina.
Menteri Pendidikan Ong Ye Kung mengatakan sebagian besar siswa termasuk orang asing yang terdampak akan dipindahkan ke asrama lain di kampus.
Dia meminta maaf kepada siswa yang terkena dampak dan mengatakan bahwa,"Ini adalah bagian dari respons nasional".
"Kami berharap itu tidak akan terjadi, tetapi jika ada pelacakan kontak dan kasus yang dikonfirmasi, maka kami akan membutuhkan fasilitas. Jadi, lebih baik sekarang sebelum itu terjadi kami menyiapkan fasilitas," kata dia soal penanganan virus Corona di negaranya.