Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Paus Fransiskus Kembali ke Vatikan, Tapi Belum Boleh Lakukan Ini

Paus Fransiskus telah menyelesaikan masa perawatan 38 hari di rumah sakit Gemelli Roma dan kembali ke Vatikan

25 Maret 2025 | 14.00 WIB

Ibadah kebaktian doa untuk kesehatan Paus Fransiskus di lapangan Santo Petrus, Vatikan, 6 Maret 2025. Reuters/Yara Nardi
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ibadah kebaktian doa untuk kesehatan Paus Fransiskus di lapangan Santo Petrus, Vatikan, 6 Maret 2025. Reuters/Yara Nardi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta -Paus Fransiskus, pemimpin 1,4 miliar umat Katolik global, telah menyelesaikan masa perawatan 38 hari di rumah sakit Gemelli Roma akibat pneumonia ganda dan kembali ke Vatikan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Seperti dilansir Reuters pada Selasa 25 Maret 2025, kembalinya paus ke Casa Santa Marta di Vatikan menandakan babak baru dalam perjalanan kesehatan pemimpin gereja berusia 88 tahun ini. Ia menghadapi tantangan fisik, tetapi menunjukkan ketangguhan luar biasa.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Dokter secara tegas merekomendasikan masa istirahat total selama dua bulan untuk Paus Fransiskus, sehingga ia dilarang melakukan aktivitas publik selama periode tersebut. Hal ini mencerminkan kebutuhan tubuh yang menua untuk pulih sepenuhnya.

Wakil direktur layanan kesehatan Vatikan, Luigi Carbone, merinci bahwa Paus Fransiskus akan menerima perawatan 24 jam, mendapatkan oksigen tambahan sesuai kebutuhan, dan membatasi aktivitas publik secara signifikan.

Kediaman Santa Marta, mengalami perubahan minimal untuk mengakomodasi pemulihan Paus. Modifikasi utama adalah pemasangan tempat tidur khusus dengan kontrol elektronik.

Kardinal Pietro Parolin menjelaskan pendekatan mereka dengan menekankan pembatasan informasi yang disampaikan kepada Paus agar tidak terlalu membebani.

Beberapa agenda penting masih menunggu konfirmasi, termasuk pertemuan dengan Raja Charles dari Inggris pada 8 April, perayaan Paskah pada 20 April, serta audiensi mingguan dan doa di Lapangan St. Peter.

Namun, ketidakpastian ini tidak mengurangi semangat kepemimpinan Fransiskus.

Sosok Fransiskus tetap menjadi istimewa dalam sejarah kepausan.

Sebagai paus pertama dari Amerika dan pertama yang tinggal di luar istana apostolik tradisional, dia dikenal dengan gaya kepemimpinan yang dekat dengan umat.

"Saya senang di Santa Marta karena saya memiliki orang-orang di sekitar saya," tulisnya dalam otobiografi baru-baru ini, mencerminkan filosofi kepemimpinannya yang inklusif.

Meskipun menghadapi kendala kesehatan, Paus Fransiskus tetap menunjukkan komitmen terhadap misinya.

Dia terus memimpin gereja global, bahkan selama perawatan di rumah sakit, dengan meluncurkan proses reformasi tiga tahun untuk institusi gereja.

Kata-kata sederhana namun mendalam "Saya akan berada di sana selama yang Tuhan inginkan" menggambarkan sikap spiritual dan ketabahan yang menjadi ciri khasnya.

Para pengamat dan umat Katolik kini menantikan proses pemulihan Paus, bagaimana dia akan menyesuaikan gaya kepemimpinan, dan kontinuitas misi gereja di bawah kepemimpinannya.

Perjalanan kesehatan Paus Fransiskus tidak sekadar tentang pemulihan individu, melainkan juga tentang ketahanan, iman, dan dedikasi terhadap pelayanan global.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus