Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Paus Fransiskus sudah tiga pekan dirawat di Rumah Sakit Gemelli. Sampai berita ini diturunkan pemimpin umat Katolik itu masih berjuang melawan pneumonia ganda yang telah membuat kesehatannya rapuh.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus Fransiskus, 88 tahun, belum terlihat ke publik sejak masuk rumah sakit. Vatikan telah memberikan sinyalemen tidak diketahui sampai kapan Sri Paus akan diopname atau kapan dia akan kembali menjalani jadwal kerjanya yang padat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Reuters mewartakan ahli kesehatan mengatakan secara umum jalan pemulihan (untuk penyakit seperti dialami) Paus Fransiskus kemungkinan akan lama dan berbahaya.
“Saya telah melihat sejumlah pasien yang diopname berbulan-bulan di rumah sakit dengan kondisi kesehatan seperti ini. Tentu saja dia (Paus Fransiskus) bisa sembuh, namun peluang negatifnya juga tinggi,” kata Christoph Lange, Sekjen International Union Against Tuberculosis and Lung Disease.
Lange mengatakan nasehat terbaik bagi Paus Fransiskus jika kembali sehat adalah banyak beristirahat. Paus harus dibiarkan beristirahat kapan pun dia merasa membutuhkannya.
Menggaris bawahi kondisinya yang buruk, Paus Fransiskus pada Kamis malam, 6 Maret 2025, memberikan sebuah pesan video. Dalam pesannya, dia berterima kasih pada seluruh pihak yang mendoakannya. Suara Paus terdengar serak, dan nafasnya tesendat-sendat.
"Saya berterima kasih dari lubuk hati saya yang paling dalam atas doa-doa Anda di Alun-alun untuk kesehatan saya," kata Paus, berbicara dalam bahasa Spanyol, bahasa ibunya. Paus asal Argentina itu menghentikan setiap beberapa kata untuk menarik napas dalam-dalam. "Semoga Tuhan memberkati Anda."
Vatikan masih rutin mengirimkan perkembangan terbaru kondisi Paus Fransiskus yang bersumber dari tim medis Paus. Hal ini adalah sebuah terobosan karena dulu memberikan detail kondisi kesehatan Paus dianggap tabu.
Dalam pembaruan medis terperinci terbaru tentang kondisinya, Vatikan mengatakan paus tidak demam dan tes darahnya tetap stabil. Meskipun begitu, tim dokter terus menyebut prognosis paus "dijaga", yang berarti dia belum keluar dari bahaya.
Informasi dari Vatikan soal kondisi Paus lebih optimis dalam beberapa hari terakhir. Pada Senin, 3 Maret 2025, Vatikan menggambarkan kesehatan Paus sebagai dua episode "insufisiensi pernapasan akut".