Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PBB: Israel Masih Batasi Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Kantor HAM PBB mengatakan Israel masih membatasi masuknya bantuan kemanusiaan ke Gaza, dan bahwa tindakan itu melanggar hukum.

17 April 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Palestina membawa kotak bantuan yang didistribusikan sebelum hari raya Idul Fitri di Deir Al-Balah, di Jalur Gaza tengah, 8 April 2024. REUTERS/Ramadan Abed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Kantor HAM PBB pada Selasa, 16 April 2024, mengungkap Israel masih memberlakukan pembatasan terhadap pasokan bantuan kemanusiaan ke Gaza, di mana hal ini tindakan yang melanggar hukum. Israel sebelumnya mengklaim hambatan (dalam distribusi) tersebut telah dilonggarkan.

“Israel terus memberlakukan pembatasan yang melanggar hukum terhadap masuknya dan distribusi bantuan kemanusiaan, dan melakukan penghancuran infrastruktur sipil secara luas,” kata juru bicara kantor HAM PBB Ravina Shamdasani pada konferensi pers di Jenewa, Swiss.
 
Jumlah bantuan yang kini masuk ke Gaza masih diperdebatkan. Israel dan Amerika Serikat mengatakan aliran bantuan telah meningkat dalam beberapa hari terakhir, namun badan-badan PBB mengatakan jumlah tersebut masih jauh di bawah tingkat minimum.
 
Badan bantuan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan tidak ada perubahan signifikan dalam jumlah pasokan kemanusiaan yang masuk ke Gaza atau peningkatan akses ke wilayah utara. Menurut laporan terbaru UNRWA pada Selasa, 16 April 2024, sejak awal April, rata-rata 181 truk bantuan telah menyeberang ke Gaza setiap harinya melalui Kerem Shalom dan Rafah.   

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Jumlah ini masih jauh di bawah kapasitas operasional penyeberangan perbatasan dan target 500 truk per hari,” kata UNRWA.
 
Israel, yang membantah menghalangi bantuan kemanusiaan ke Gaza, menghadapi tekanan internasional yang semakin besar untuk mengizinkan lebih banyak pasokan masuk ke Gaza, sejak menyerang konvoi bantuan pada 1 April yang menewaskan beberapa relawan bantuan kemanusiaan internasional.
 
“Mereka yang mengirimkan atau mencoba mengakses bantuan kemanusiaan tidak boleh diserang,” ujar Shamdasani.
 
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, serangan Israel di Gaza telah membunuh lebih dari 33 ribu orang sejak 7 Oktober 2023, dan membuat lebih dari 76 ribu orang luka-luka. Pertempuran pecah setelah Hamas menyerbu Israel, yang diklaim menewaskan 1.139 orang dan menyandera 253 lainnya.
 
Badan anak-anak PBB atau UNICEF menyerukan peningkatan evakuasi medis dari Gaza, dan mengatakan kurang dari separuh permohonan tersebut yang berhasil.
 
“Dengan sedikitnya 70 anak terluka setiap hari, kami perlu meningkatkan jumlah evakuasi medis sehingga anak-anak dapat mengakses layanan kesehatan yang sangat mereka butuhkan. Tubuh mereka yang hancur dan kehidupan mereka yang retak merupakan bukti kebrutalan yang dipaksakan kepada mereka,” kata Tess Ingram dari UNICEF pada konferensi pers yang sama, menggambarkan kasus anak-anak mengalami luka tembak dan amputasi.
 

 
REUTERS

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus