Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Qatar pada Minggu, 26 Januari 2025, mengumumkan kelompok Hamas akan menyerahkan sandera warga negara Israel bernama Arbel Yehud dan dua sandera lainnya sebelum Jumat, 31 Januari 2025. Sebagai imbalannya, Israel akan mengizinkan warga Gaza kembali memasuki wilayah Jalur Gaza utara pada Senin pagi, 27 Januari 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada Minggu, 26 Januari 2025, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengkonfirmasi sandera warga sipil atas nama Arbel Yehud, tentara atas nama Agam Berger dan sandera lainnya akan dibebaskan Hamas. Sebagai balasannya, Israel akan mengizinkan warga Gaza yang mengungsi untuk kembali ke rumah di Gaza utara terhitung mulai Senin pagi.
“Perdana Menteri menegaskan Israel tidak akan mentolelir segala bentuk pelanggaran kesepakatan. Kami akan terus melakukan langkah-langkah untuk memulangkan seluruh sandera, baik itu yang masih hidup maupun yang sudah meninggal,” demikian keterangan kantor Perdana Menteri Israel.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menyusul pengumuman Qatar, Hamas pada Senin pagi, 27 Januari 2025, mengatakan pihaknya menyerahkan pada tim mediator soal daftar siapa saja yang akan dibebaskan pada gelombang pertama pembebasan sandera yang tertuang dalam kesepakatan gencatan senjata. Kesepakatan ini dimediasi oleh Mesir dan Qatar yang akan mengizinkan sekitar 650 ribu warga Gaza di tengah dan selatan Jalur Gaza untuk kembali ke kampung asal mereka di Gaza utara setelah tercerai-berai selama lebih dari 15 bulan perang Gaza. Bukan hanya itu, perang Gaza juga telah menewaskan 47 ribu warga Gaza.
Dalam pakta gencatan senjata, Hamas sepakat membebaskan 33 sandera perempuan, anak-anak dan lansia yang sakit atau luka-luka dalam tempo enam minggu ke depan. Pembebasan sandera itu ditukar dengan pembebasan tahanan warga Palestina di Israel, di mana satu sandera warga Israel ditukar dengan 30 tahanan Palestina dan satu sandera tentara Israel ditukar dengan 50 tahanan Palestina.
Sebelumnya pada Sabtu, 25 Januari 2025, empat sandera tentara perempuan Israel dibebaskan Hamas, mereka adalah Karina Ariev, Daniella Gilboa, Naama Levy and Liri Albag. Mereka diculik Hamas saat sedang bertugas di sebuah pos pengawasan di perbatasan Israel – Gaza. Orang tua para sandera gembira bukan baik menyaksikan dari layar kaca saat anak-anak mereka diserahkan ke sebuah pangkalan militer dekat perbatasan Israel – Gaza.
Sumber: Reuters
Pilihan editor: Penghentian Sementara Bantuan dari Amerika Serikat Berdampak ke Pengungsi Afghanistan
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini