Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pekerja Prancis Perpanjang Mogok Nasional Menentang Reformasi Pensiun

Langkah ini diambil serikat pekerja Prancis untuk memaksa pemerintahan Presiden Emmanuel Macron mundur dari kebijakan pensiun yang tidak populer.

9 Maret 2023 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Pengunjuk rasa melakukan demonstrasi menentang rencana reformasi pensiun pemerintah Prancis di Paris sebagai bagian dari hari ketiga pemogokan nasional dan protes di Prancis, 7 Februari 2023. REUTERS/Sarah Meyssonni

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Pemogokan nasional Prancis terhadap reformasi pensiun—yang mengganggu layanan kereta api, menutup sekolah dan menghentikan pengiriman bahan bakar— akan diperpanjang hingga hari ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lalu lintas kereta api dan udara akan kembali terganggu di Prancis pada Kamis 9 Maret 2023, dan pengumpulan sampah di sejumlah kota termasuk Paris akan tidak merata. Hal ini karena pemogokan terhadap reformasi pensiun yang direncanakan akan memasuki hari ketiga berturut-turut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Langkah ini diambil serikat pekerja untuk memaksa pemerintahan Presiden Emmanuel Macron mundur dari kebijakan yang sangat tidak populer.

Serikat pekerja telah menetapkan hari mobilisasi baru pada 11 dan 15 Maret, dalam pernyataan yang dirilis di media sosial Twitter setelah protes putaran keenam. Mereka juga menyerukan mobilisasi perempuan pada Rabu dan pemuda pada Kamis 9 Maret 2023.

Pekerja TotalEnergies ‍ mengambil suara mayoritas untuk menghentikan produksi di kilang Feyzin dekat Lyon, memperkuat pemogokan mereka, yang sejauh ini hanya memblokir pengiriman di lokasi.

Perwakilan CGT, Eric Sellini, mengatakan serikat pekerja terbesar kedua di Prancis itu, sedang menegosiasikan tentang bagaimana mengatur pemogokan dengan manajemen.

Beberapa cabang CGT dan serikat FO yang lebih kecil melanjutkan pemogokan mereka sejak Selasa. Serikat pekerja lain, termasuk CFDT, yang terbesar di Prancis, hanya berpartisipasi dalam hari-hari protes nasional khusus, meskipun semua serikat pekerja menentang reformasi pensiun.

Transportasi udara akan terus terganggu pada Kamis dan Jumat, Menteri Transportasi Clement Beaune mengatakan, dengan sekitar 20 persen lebih sedikit penerbangan di bandara utama Paris, Roissy Charles-de-Gaulle, dan penurunan 30 persen di Orly.

Peron kosong di stasiun kereta Saint-Lazare selama hari pemogokan dan protes nasional terhadap rencana reformasi pensiun pemerintah Prancis, dengan gangguan berat pada jalur kereta api SNCF Prancis dan jaringan transportasi RATP Paris, di Paris, Prancis, 7 Maret 2023. REUTERS /Benoit Tessier

Prancis kembali bergolak pada Selasa ketika ribuan pekerja yang keberatan dengan rencana reformasi pensiun pemerintah memperpanjang aksi turun ke jalan. Demonstrasi secara nasional diadakan di ibu kota Prancis dan kota-kota lain untuk keenam kalinya sejak Januari, setelah rencana tersebut memicu kemarahan publik ketika diumumkan tahun lalu.

Konfederasi Buruh Umum menghitung 3,5 juta demonstran di jalan-jalan di seluruh Prancis, termasuk 700 ribu di Paris, sementara Kementerian Dalam Negeri mencatat 1,28 juta orang menghadiri protes, menurut harian Le Figaro. Ini menjadi unjuk rasa terbesar di Prancis sejak Januari menurut Reuters.

Senat masih memperdebatkan rancangan undang-undang tersebut, dan batas waktunya adalah 12 Maret. Ini adalah waktu kritis bagi buruh dan pemerintah, sejak Macron berharap parlemen akan mengadopsi rencananya untuk menaikkan usia pensiun dua tahun menjadi 64 sebelum April.

Buruh mogok kerja di beberapa sektor, khususnya di angkutan umum.

Pekerja perusahaan kereta api nasional SNCF, serta rekan mereka di operator transportasi regional Paris RATP, memutuskan untuk memperpanjang mogok kerja hingga Rabu. Pekerja kilang minyak juga memperpanjang mogok kerja, memblokir transfer bahan bakar ke stasiun.

Juru bicara pemerintah Olivier Veran mengatakan kepada badan penyiaran publik RTL, sebagai tanggapan atas seruan serikat pekerja, bahwa "pintu pemerintah lebih dari terbuka untuk serikat pekerja."

Rencana reformasi, yang memicu kemarahan publik, termasuk menaikkan usia pensiun dari 62 menjadi 64 tahun pada 2030, dan membutuhkan setidaknya 43 tahun kerja untuk memenuhi syarat pensiun penuh.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus