Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pemimpin Dunia Sambut Gencatan Senjata Akhiri Genosida Israel ke Gaza

Gencatan senjata ini memberi harapan untuk mengakhiri genosida Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari 46.700 warga

16 Januari 2025 | 10.32 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Perayaan perjanjian gencatan senjata antara Israel dengan Hamas di Deir Al-Balah di Jalur Gaza, 15 Januari 2025. REUTERS/Ramadan Abed

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah pemimpin dunia menyambut gembira tercapainya kesepakatan gencatan senjata antara Israel dengan kelompok perlawanan Palestina Hamas pada Rabu. Gencatan senjata ini memberi harapan untuk mengakhiri genosida Israel ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 yang telah menewaskan lebih dari 46.700 warga Palestina, mayoritas perempuan dan anak-anak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menegaskan PBB siap mendukung implementasi kesepakatan ini dan meningkatkan pengiriman bantuan kemanusiaan yang berkelanjutan kepada warga Palestina yang tak terhitung jumlahnya yang terus menderita.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sangat penting bahwa gencatan senjata ini menghilangkan hambatan keamanan dan politik yang signifikan untuk mengirimkan bantuan di seluruh Gaza sehingga kami dapat mendukung peningkatan besar dalam dukungan kemanusiaan yang menyelamatkan nyawa yang mendesak,” katanya kepada wartawan seperti dilansir Al Arabiya.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyebut gencatan senjata tersebut adalah sesuai dengan usulan yang disampaikannya pada 31 Mei 2024 dan disepakati secara bulat oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB)

“Kesepakatan ini akan mengakhiri pertempuran di Gaza, membuat bantuan kemanusiaan yang amat dibutuhkan warga Palestina di Gaza semakin melimpah, dan menyatukan kembali para sandera dengan keluarganya,” kata Biden melalui media sosial X, dipantau Kamis 16 Januari 2025.

Ia pun menyambut gencatan senjata ini memberi harapan bagi kepulangan tiga warga negara AS yang disandera di Gaza dan bertekad “mengembalikan mereka semua ke tanah air”.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez, salah satu pendukung Palestina di Eropa, berharap atas kesepakatan gencatan senjata yang dicapai antara Israel dan Hamas. “Ini harus mengakhiri konflik, memungkinkan situasi kemanusiaan yang mengerikan di Gaza untuk ditangani dan pembebasan semua sandera," katanya di X.

"Kesepakatan ini sangat penting untuk mencapai stabilitas kawasan. Ini merupakan langkah yang sangat diperlukan di jalan menuju solusi dua negara dan perdamaian yang adil yang menghormati hukum internasional."

Perdana Menteri Norwegia Jonas Gahr Stoere yang juga mendukung Palestina, menyatakan lembaga-lembaga Palestina harus diperkuat dan siap untuk mengambil kendali dan tanggung jawab penuh, termasuk di Gaza. “Baik Israel dan Palestina harus menerima jaminan keamanan yang kredibel, dan solusinya harus berlabuh secara regional."

Sementara itu, Perdana Menteri Inggris Keir Starmer menyebut tercapainya gencatan senjata, yang ia katakan sebagai "kabar yang tertunda lama", menjadi peluang untuk “melimpahkan bantuan kemanusiaan yang benar-benar dibutuhkan untuk mengakhiri penderitaan di Gaza”.

Dalam pernyataan yang disampaikan melalui media sosial X itu, PM Inggris juga mendorong gencatan senjata ini untuk diteruskan dengan upaya mencapai solusi permanen demi mengakhiri konflik antara Israel dengan Palestina berdasarkan solusi dua negara.

Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang negaranya mendukung genosida Israel di Gaza, menyebut gencatan senjata tersebut sebagai “berita baik”. Ia mendesak isi kesepakatannya, termasuk pembebasan sandera, harus dipatuhi semua pihak.

“Gencatan senjata ini membuka pintu untuk mengakhiri perang secara permanen dan untuk memperbaiki kondisi kemanusiaan yang amat buruk di Jalur Gaza,” tulisa Scholz, juga melalui X.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga mengatakan melalui X bahwa gencatan senjata ini memberi “kelegaan besar bagi rakyat Gaza” dan harapan bagi keluarga sandera usai 15 bulan peperangan berat.

Macron turut menegaskan bahwa gencatan senjata ini harus dipatuhi semua pihak.

Tercapainya gencatan senjata untuk menghentikan agresi Israel di Jalur Gaza diumumkan Perdana Menteri Qatar Mohammed bin Abdulrahman bin Jassim Al Thani di Doha pada Rabu malam waktu setempat.

Ia mengatakan kesepakatan gencatan senjata yang diharapkan mengakhiri agresi dan genosida Israel yang meluluhlantakkan Gaza tersebut terdiri dari tiga tahap yang mulai berlaku pada Ahad 19 Januari 2025.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus