Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penemuan Mengangkut Badak Digantung Terbalik Menang Penghargaan Ig Nobel Prize

Studi yang mengungkapkan lebih aman mengangkut badak secara terbalik memenangi Ig Nobel Prize, penghargaan satire tahunan untu ksains dan humaniora.

11 September 2021 | 19.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Studi yang mengungkapkan lebih aman mengangkut badak secara terbalik dan jenggot mungkin merupakan perkembangan evolusioner untuk membantu melindungi wajah pria dari pukulan, telah memenangi penghargaan Ig Nobel Prize pada Kamis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ig Nobel Prize adalah penghargaan satire tahunan untuk pencapaian luar biasa dalam sains dan humaniora yang bertujuan untuk membuat "Anda tertawa dan kemudian berpikir".

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Dibuat oleh majalah sains Annals of Improbable Research, Penghargaan Ig Nobel tahunan telah berlangsung sejak 1991. Penghargaan ini menghormati penemuan-penemuan "imajinatif", menurut CNN.

Ig Nobel diberikan oleh para pemenang Nobel dan biasanya diadakan di Sanders Theatre Universitas Harvard. Ini adalah tahun kedua penghargaan Ig Nobel Prize dilakukan secara online.

Tahun ini, setiap pemenang diberikan piala kertas untuk dirakit sendiri dan uang kertas Zimbabwe senilai US$10 triliun palsu, sesuai dengan sifat ringan dari hadiah satire tersebut. Meditasi paduan suara tentang bagaimana jembatan menyatukan orang dikumandangkan di sela presentasi.

Tim peneliti pemenang, dari Namibia, Afrika Selatan, Tanzania, Zimbabwe, Brasil, Inggris, dan Amerika Serikat, mencoba melihat apakah badak dapat diangkut dengan lebih aman saat diterbangkan jika digantung terbalik.

"Hal yang saya sukai dari dokter hewan satwa liar adalah kalian harus benar-benar berpikir dan berpikir di luar kebiasaan," kata Robin Radcliffe, salah satu penulis studi Afrika yang menyimpulkan badak lebih aman diangkut dengan punggung mereka, dikutip dari Reuters, 11 September 2021.

"Anda harus menjadi jenius dan kreatif dan terkadang bahkan sedikit gila untuk memindahkan badak dengan cara ini," katanya.

Sebagai bagian dari percobaan, yang dipimpin oleh Robin Radcliffe, dosen senior di bidang satwa liar dan kedokteran konservasi di Cornell University, tim membius 12 badak hitam di Namibia menggunakan panah udara, mengikat kaki mereka, dan menggantung mereka. Mereka kemudian mengukur biomarker mereka untuk respirasi dan ventilasi, CNN melaporkan.

Sementara metode penelitian mungkin terdengar aneh, temuan percobaan memiliki implikasi penting bagi upaya konservasi.

Sementara temuan bahwa orang mungkin telah mulai menumbuhkan jenggot untuk membantu meredam dampak pukulan diberikan hadiah perdamaian. Permen karet, orgasme, dan kucing mengeong adalah beberapa topik penelitian lain yang diberikan Ig Nobel Prize.

Susanne Schotz dari Swedia memenangi hadiah biologi untuk menganalisis variasi dalam "mendengkur, berkicau, berceloteh, bergetar, bersiul, bergumam, mengeong, mengeong, mencicit, mendesis, mengeong, melolong, menggeram, dan mode komunikasi kucing-manusia lainnya" dan bahkan mendemonstrasikan beberapa suara yang telah dipelajarinya.

Penghargaan kategori ekologi diberikan kepada sekelompok ilmuwan yang mempelajari bakteri dalam gumpalan permen karet yang dibuang di trotoar di seluruh dunia, dan hadiah obat-obatan diberikan kepada penelitian yang menunjukkan bahwa orgasme bisa seefektif obat dalam membersihkan hidung yang tersumbat.

Marc Abrahams, pembawa acara dan editor majalah Annals of Improbable Research, yang memproduksi acara tersebut, memiliki kata terakhir setelah pertunjukan.

"Jika Anda tidak memenangi Ig Nobel Prize tahun ini, dan terutama jika Anda menang, semoga tahun depan lebih beruntung," katanya.

REUTERS | CNN

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus