KETIKA peristiwa pembunuhan itu terungkapkan, rakyat Inggris tersentak. Mengapa itu terjadi? Dua anak, masing-masing berusia 11 tahun, menculik James Bulger yang baru berumur dua tahun dari sebuah supermarket kala mengikuti ibunya berbelanja. James digelandang sejauh tiga kilometer. Setelah dihajar dengan batu bata dan pipa besi, ia ditinggalkan begitu saja di rel kereta. Orang-orang kemudian menemukan tubuh James babak-belur dan terbelah roda kereta api. Rabu pekan lalu, dua anak lucu berpipi tembem itu dinyatakan bersalah oleh dewan juri. Hakim Michael Moreland menjatuhkan hukuman kurungan tanpa batas. ''Kamu berdua akan mendekam selama bertahun-tahun dalam penjara sampai negara menganggap kalian benar-benar sudah tobat,'' kata Moreland. Robert Thompson, seorang di antaranya, tampak pucat. Sedangkan Jon Venables, menangis, ''Sudahkah kausampaikan permintaan maafku kepada keluarga Bulger?'' Robert dan Jon adalah produk dari lingkungan bobrok di Liverpool, sebuah kota pelabuhan di Inggris Utara. Kehidupan mereka keras. Robert, misalnya, harus hidup dengan ibu dan enam saudara lain setelah bapaknya minggat. Rumahnya terbakar dan mereka mesti berpindah-pindah dari motel ke motel. Bakat sadistis Robert sangat menonjol. Seorang tetangga mengatakan Robert sering menangkap bayi merpati, lantas menarik kepalanya hingga putus. Kehidupan Jon sama susahnya. Orang tuanya berpisah dan baru belakangan rukun kembali setelah anaknya ditangkap polisi. Kebandelan Jon juga kondang. Di sekolah ia bikin ribut. Mencekik temannya dengan penggaris adalah soal biasa. Namun, setidaknya Jon menyesal. Belakangan ia bercerita, bermimpi menjadi manusia super yang datang tepat pada waktunya untuk menyelamatkan James dari pembunuhan. Ia juga memimpikan seluruh dunia berubah menjadi pabrik cokelat raksasa. Setelah masuk ke penjara khusus anak-anak, standar kehidupan mereka bakal jauh lebih baik dibandingkan dengan ketika masih menggelandang di Liverpool. Makan selalu terjamin dan mereka juga mendapat pendidikan khusus untuk membuat mereka benar- benar bertobat. Hanya saja pengawasan atas mereka luar biasa ketatnya. Bahkan untuk berjalan-jalan di halaman sekolah saja perlu izin dari Menteri Dalam Negeri. Untuk itu mereka harus terlebih dahulu menunjukkan perilaku yang terpuji dan setidaknya Jon dan Robert harus menunggu sedikitnya tiga tahun untuk bisa berjalan-jalan di halaman. Namun, tetap saja ibu James, Denise Bulger, meradang, ''Mereka seharusnya dilempar ke penjara, bersama penjahat-penjahat lain. Saya tak perduli mereka baru 11 tahun.'' Pembunuhan yang menggegerkan ini sekali lagi mempertanyakan pengaruh jahat adegan kekerasan di TV terhadap anak-anak. Hakim Moreland beranggapan kejahatan itu dilakukan karena Jon dan Robert terpengaruh film Child's Play 3. Dugaan ini cukup beralasan. Adegan yang mirip terjadi pada diri korban memang ada dalam film itu. Adegan ini bisa saja dilihat Jon yang punya pekerjaan sambilan di toko persewaan video. Tampaknya kasus ini sudah berakhir karena Jon dan Robert sudah terbukti bersalah. Tapi masih ada satu hal yang membuat rakyat Inggris masih terhantui oleh peristiwa ini. Hakim Moreland boleh mengatakan bahwa anak-anak itu terpengaruh oleh film, namun apa sebenarnya motif pembunuhan ini masih menjadi misteri: tak terungkapkan mengapa Jon dan Robert menyiksa James yang baru berusia dua tahun itu hingga menemui ajalnya. YH
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini