Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Penghojat kremlin

Penyiar radio moskow, vladimir danche, 25 th, melancarkan protes lewat radio, mengutuk intervensi soviet di afghanistan.(ln)

11 Juni 1983 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KREMLIN geger. Tuduhan intervensi bagi sepak terjang Uni Soviet di Afghanistan ternyata tidak cuma datang dari pers dan media Barat. Juga dari corong Radio Moskow. Yang mula-mula menangkap siaran itu adalah para karyawan Radio BBC di Caversham, Inggris, yang bertugas memonitor siaran Radio Moskow, 18 Mei lalu. Begitu warta berita dibacakan mereka terkejut bukan kepalang. Bagaimana tidak. Dalam bahasa Inggris yang fasih, penyiar di seberang sana mengutuk intervensi Soviet di Afghanistan. Dan ia juga mengimbau para pejuang muslim agar "jangan meletakkan senjata," dan "terus berjuang melawan invasi Soviet" ke tanah air mereka. Selang dua hari penyiar yang sama muncul lagi di udara. Kali ini ia menyebut "Soviet tidak bersungguh-sungguh dalam mengajukan usulnya tentang perlucutan senjata." Ia juga mengatakan, "Soviet berhasrat memiliki lebih banyak rudal dan senjata berkepala nuklir ketimbang NATO." Siapa yang membuat ulah? Dialah Vladimir Danchev, 35 tahun, petugas siaran berbahasa Inggris Radio Moskow. Sumber Soviet menggambarkan Danchev sebagai "pria jangkung, tampan, dan berkulit agak gelap." Ia disebutkan tidak pernah melakukan tindakan tercela sebelumnya. Danchev, yang pada hari-hari itu mendapat giliran menyusun tiga siaran berita berbahasa Inggris, diam-diam mempergunakan kesempatan tersebut untuk mengeluarkan uneg-uneg. Kepada petugas yang memeriksanya, ia dikabarkan mengakul perbuatan itu dilakukannya sebagai "aksi protes terhadap kebijaksanaan Kremlin di Afganistan." Tak cuma kutuk atas Soviet yang dilontarkan Danchev dalam dua siarannya. Ia juga secara panjang lebar melaporkan bahwa suku-suku yang mendiami Provinsi Ghordan Baghlan di Afghanistan telah menggabungkan diri dalam perjuangan melawan Pemerintahan Babrak Karmal dan pasukan Soviet. "Laporan dari Kabul mengungkapkan bahwa suku-suku yang hidup di provinsi-provinsi timur Mangahar dan Paktia ikut pula mengangkat senjata," ujar Danchev sebagaimana dikutip pers Barat. Ucapan yang disiarkan Danchev seolah-olah keluar dari mulut beberapa kepala suku di Afghanistan, yang menyebut kegiatan Soviet sebagai ancaman terhadap mereka. Tidak disebutkan kapan Kremlin mengetahui kecolongan itu. Tahu-tahu, dua pekan lampau, tersiar tindakan pemecatan Danchev. Menurut sumber resmi, "ia diperintahkan pulang ke kampung halamannya di Tashkent, ibu kota Uzbekistan di Asia Tengah Soviet." Negara bagian ini berbatasan dengan Afghanistan. Seorang juru bicara Radio Moskow menyebut tindakan Danchev itu sebagai "kesalahan pribadi". Tapi, menurut sumber lain, banyak juga yang terkena getah ulah penyiar protes itu. Beberapa eksekutif Radio Moskow, termasuk pemimpin redaksi siaran luar negeri, disebutkan mendapat hukuman resmi. Bahkan Direktur Radio dan Televisi Soviet, Sergei Lapin, dikabarkan kebagian hukuman juga. Ia dipersalahkan kurang waspada mengatur prosedur keamanan yang memungkinkan Danchev unjuk perasaan lewat terompet resmi. Tentang kepulangan Danchev ke Tashkent banyak yang meragukannya. Mereka yakin ia ditahan -- bahkan mungkin sudah dikirim ke Siberia. Sebab dari interogasi dan pemeriksaan medis, para penguasa Soviet meragukan keadaan mentalnya. Tapi yang jelas nama Danchev mendadak melejit dan jadi pembicaraan di mana-mana dalam dua pekan ini. The Washington Post, misalnya, mengelu-elukan Sergei Danchev sebagal lambang integntas jurnalistik dan keberanian mengungkapkan kebenaran. Koran itu tidak lupa mengimbau lembagalembaga pers yang biasa memberikan hadiah dan anugerah untuk memasukkan nama Danchev ke dalam daftar nominasi tahun ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus