Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Washington – Pejabat Pentagon mengatakan meningkatnya aktivitas militer Cina di kawasan Arktik di kutub utara bisa membuka jalan pengerahan kapal selam di sana.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca:
Laporan Pentagon menyebut kapal selam ini bisa berfungsi sebagai pencegah terhadap terjadinya serangan nuklir dari negara lain.
Laporan ini termasuk dalam laporan tahunan militer Amerika Serikat ke Kongres mengenai militer Cina. Laporan ini muncul setelah publikasi pertama Beijing mengenai kebijakan di kawasan Arktik berupa white paper pada Juni 2018.
“Riset peneliti sipil bisa mendukung bahwa meningkatnya kehadiran militer Cina di Laut Arktik bisa berlanjut berupa pengerahan kapal selam di kawasan ini,” begitu bunyi laporan Pentagon seperti dilansir Reuters pada Jumat, 3 Mei 2019.
Baca:
Laporan ini menyebut militer Cina telah menetapkan modernisasi armada kapal selam sebagai prioritas tinggi. Saat ini, angkatan laut Cina mengoperasikan empat kapal selam, yang dilengkapi dengan rudal balistik berhulu ledak nuklir.
Cina juga memiliki enam kapal selam serbu yang ditenagai nuklir. Selain itu, Cina masih memiliki 50 kapal selam serbu konvensional.
“Pertumbuhan armada kapal selam Cina telah melambat dan bakal mencapai 65 – 70 kapal selama pada 2020,” begitu prediksi yang tercantum dalam laporan itu.
Baca:
Laporan ini menyebut Cina telah membangun enam kapal selam kelas Jin. Ada empat kapal selam jenis ini yang telah beroperasi dan dua lainnya masih dibuat di galangan Huludao.
Pada laporan Januari 2019, lembaga Defense Intelligence Agency, yang berada di bawah Pentaon, mengatakan Cina membutuhkan sedikitnya lima kapal selam kelas Jin untuk mempertahankan kemampuan pencegah serangan nuklir di laut.
Pada saat yang sama, Amerika Serikat dan sekutu terus memperluas pengerahan kapal perang anti-kapal selam di kawasan Asia Timur. Ini dilakukan dengan juga melibatkan pesawat pemburu kapal selama P-8 Poseidon dari Singapura dan Jepang.
Pentagon juga menyebut Denmark merasa khawatir dengan aktivitas Cina di area Greenland. Aktivitas itu berupa proposal untuk pendirian stasiun riset dan stasiun darat pengendali satelit, membangun bandara dan meningkatkan aktivitas penambangan.
Baca:
Media National Interest menyebut pemimpin Cina sejak lama tertarik dengan pembangunan armada kapal selam. “Mao Zedong pernah mengatakan Cina akan membangun kapal selam nuklir meskipun itu membutuhkan waktu sepuluh ribu tahun,” begitu dilansir media ini.
Media internal Cina yaitu Naval and Merchant Ships melansir argumen bahwa negara membutuhkan kapal selam serbu nuklir untuk menjaga wilayah laut sejauh setidaknya 500 kilometer dari daratan. Ini termasuk untuk menjaga kelangsungan proyek Jalur Sutra Baru oleh Cina.