Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Hamas diprediksi akan membebaskan tiga sandera warga negara Israel yang bernama Iair Horn, Sagui Dekel-Chen dan Sasha Troufanov pada Sabtu, 15 Februari 2025, waktu setempat. Dekel-Chen adalah warga negara Israel keturunan Amerika Serikat. Sedangkan Troufanov adalah warga Israel keturunan Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Horn diculik Hamas bersama abangnya bernama Eitan saat sedang berada di Kibbutz Nir Oz, yakni salah satu desa di sekitar Jalur Gaza, yang diserbu dalam serangan 7 Oktober 2023.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mesir dan Qatar telah membantu memediasi setelah kesepakatan gencatan senjata, yang sudah berlangsung sebulan, terancam dilanggar. Namun kelompok Hamas memastikan akan membebaskan tiga sandera warga negara Israel yang akan ditukar dengan 369 warga Palestina yang ditahan Tel Aviv di sejumlah penjara di Israel.
Sebelumnya Hamas mengancam tidak akan membebaskan lagi sandera setelah menyebut Israel banyak melanggar kesepakatan gencatan senjata. Di antara pelanggaran Israel adalah menghalang-halangi masuknya bantuan masuk ke Gaza.
Hamas mengatakan bahwa Israel memblokir masuknya 60 ribu rumah mobil dan 200 ribu tenda serta alat berat yang digunakan untuk membersihkan reruntuhan. Israel membantah tuduhan tersebut, dan mengklaim lebih dari 100 ribu tenda telah masuk ke Gaza.
Para pengemudi truk di perbatasan Mesir-Gaza mengatakan kepada Reuters bahwa bahan bangunan dan tenda-tenda telah dihalangi untuk masuk sejak dimulainya gencatan senjata. Persediaan medis, pakaian, dan minuman ringan juga dilaporkan tertahan, menunggu untuk masuk ke Gaza setelah pemeriksaan oleh pejabat Israel.
Selain itu, kementerian kesehatan Gaza mengatakan bahwa Israel melarang beberapa orang Palestina yang sakit dan terluka untuk meninggalkan wilayah itu untuk menerima perawatan di luar negeri, seperti yang diinstruksikan dalam perjanjian. Termasuk yang ditolak adalah seorang pasien kanker berusia 16 tahun.
Mendengar ancaman Hamas itu, Israel pun segera memanggil tentara cadangan untuk berjaga-jaga dan menghadapi kemungkinan kembali meletupnya perang Gaza jika kelompok Hamas gagal memenuhi tenggat waktu untuk membebaskan lebih banyak sandera warga negara Israel.
Sumber: Reuters
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini