Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Peran Istri Prabowo Dibahas Media Singapura, Pertama Kali RI Tanpa Ibu Negara?

Media asing dari Singapura membahas tidak adanya ibu negara jika Prabowo Subianto dilantik jadi presiden RI.

15 Februari 2024 | 11.33 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Calon presiden Prabowo Subianto memimpin dikumandangkannya lagu Selamat Ulang Tahun untuk Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Titiek Soeharto di Jalan Kertanegara 4, Jakarta Selatan, Selasa malam, 16 April 2019. TEMPO/Budiarti Utami Putri

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media asal Singapura, Channel News Asia menyoroti status lajang calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto. Ketidakhadiran ibu negara Indonesia atau first lady, dibahas oleh CNA sebelum pencoblosan pemilu  2024 digelar. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Menteri Pertahanan Prabowo Subianto bisa menjadi presiden pertama tanpa istri dalam sejarah negara ini. Ketika persaingan semakin memanas, para ahli dan istri kandidat memperdebatkan pentingnya ibu negara, dan siapa yang mungkin mengisi peran tersebut," seperti dikutip dari Channel News Asia pada Kamis, 19 Februari 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Tidak seperti calon presiden lainnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, Prabowo masih lajang. "Hal ini meningkatkan kemungkinan bahwa, untuk pertama kalinya dalam sejarah, Indonesia tidak akan mempunyai ibu negara, jika Pak Prabowo menjadi presiden kedelapan negara tersebut," kata Channel News Asia. 

Media ini menulis bahwa peran ibu negara, atau dalam bahasa Indonesia adalah ibu atau perempuan negara, tidak ditentukan oleh konstitusi Indonesia. Namun, mengutip Feri Amsari, pakar hukum tata negara di Universitas Andalas Padang, seorang ibu negara dapat memainkan peran penting dalam bidang-bidang kenegaraan tertentu yang tidak selalu dapat ditangani oleh seorang presiden. 
“Misalnya Ibu Tien Suharto dan Ibu Ani Yudhoyono, istri presiden keenam Susilo Bambang Yudhoyono, ibarat permaisuri atau ratu di sebuah kerajaan,” kata Feri.

Tien Soeharto memprakarsai pendirian rumah sakit pertama di Indonesia untuk pasien kanker. Sementara Ani Yudhoyono pernah menjadi wakil ketua partai politik suaminya, Partai Demokrat.

Seorang ibu negara bisa mempunyai beberapa peran, menurut Athiqah Nur Alami, peneliti Pusat Penelitian Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).  Ibu negara biasanya mendampingi presiden selama perjalanan dalam negeri atau luar negeri. “Memiliki ibu negara yang mendampingi presiden dapat meningkatkan atau mendongkrak citra dan kredibilitas presiden,” kata Athiqah.

Ketika pergi ke luar negeri, ibu negara akan terlibat dalam diplomasi budaya, dan  mengikuti kegiatan sosial. “Kami juga melihat contoh dimana ibu negara menggantikan presiden dalam kegiatan non-politik seperti acara seremonial seperti peresmian sekolah dan kegiatan amal,” kata Athiqah. 

Sejak kemerdekaan Indonesia pada 1945, negara ini telah memiliki beberapa ibu negara. Fatmawati Sukarno, istri presiden perdana Indonesia Sukarno, menjahit bendera pertama negara tersebut. Ainun Habibie, istri presiden ketiga BJ Habibie yang berkuasa selama lebih dari setahun, menjabat sebagai ketua organisasi nirlaba Bank Mata Indonesia.

Istri presiden keempat Indonesia Abdurrahman Wahid, Sinta Nuriyah Wahid, adalah aktivis aktif pluralisme agama dan ras. Ketika negara ini dipimpin oleh presiden kelima Megawati Soekarnoputri antara tahun 2001 hingga 2004, Indonesia tidak memiliki ibu negara melainkan bapak negara dalam bahasa Indonesia, yang berarti bapak atau laki-laki negara. 

Suaminya, politisi, Taufiq Kiemas, berada di sisi Megawati ketika ia mendirikan partai yang berkuasa saat ini, Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) di akhir tahun 90an. Seperti ibu negara sebelumnya, ia menemaninya selama pertemuan bilateral, dan diterima dengan baik oleh masyarakat. 

Menurut Athiqah mengatakan dalam masyarakat Indonesia yang patriarki, masyarakat masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya dan kekeluargaan tradisional. "Oleh karena itu, memiliki ibu negara merupakan hal yang penting karena dipandang sebagai memiliki seorang ibu dalam sebuah keluarga," kata Athiqah dilansir dari Channel News Asia. 

Prabowo, menikahi putri Suharto, Titiek Suharto, pada 1983. Namun mereka berpisah beberapa saat setelah presiden kedua tersebut jatuh dari kekuasaan pada tahun 1998.

CHANNEL NEWS ASIA

Pilihan editor: DPR AS Makzulkan Menteri Keamanan Dalam Negeri, Penggulingan Kedua dalam 250 Tahun

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus