Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Keduanya juga menyetujui pemulihan kembali operasi kompleks industri Kaesong, yang sempat terhenti akibat meningkatnya ketegangan antara Seoul dan Pyongyang. Persenjataan di perbatasan akan dilucuti, sementara zona larangan terbang dihapus.
“Kami ingin memajukan kerja sama yang saling menguntungkan dan berbagi kemakmuran serta mengembangkan ekonomi bangsa secara seimbang,” ucap Moon, membaca pernyataan yang ia tanda tangani bersama Kim, seperti dikutip Korea Herald, Rabu pekan lalu.
Kim dan Moon kembali bertemu dalam konferensi tingkat tinggi selama tiga hari di Pyongyang. Ini lawatan pertama pemimpin Korea Selatan ke ibu kota Korea Utara tersebut dalam 11 tahun terakhir. Dalam pertemuan itu, Kim setuju melucuti senjata nuklirnya, komitmen yang juga ia sepakati saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump di Singapura, Juni lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PAKISTAN
Hukuman Nawaz Sharif Ditangguhkan
BEKAS Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, melenggang dari penjara setelah pengadilan menangguhkan hukumannya dalam kasus korupsi, Rabu pekan lalu. Putri Sharif, Maryam Nawaz, dan menantunya, Muhammad Safdar, yang dipenjara dalam kasus sama, juga dibebaskan.
Hakim Pengadilan Tinggi Islamabad, Athar Minallah, mengatakan lembaga antikorupsi negara itu, Biro Akuntabilitas Nasional, gagal membuktikan bahwa Sharif telah membeli empat unit apartemen dengan uang rasuah.
Sharif, Maryam, dan Safdar divonis bersalah pada Juli lalu oleh pengadilan tindak pidana korupsi karena tidak mampu membuktikan sumber aset yang digunakan untuk membeli properti kelas atas di London, Inggris. Mereka berturut-turut dihukum 10 tahun, 7 tahun, dan 1 tahun penjara. Sharif mengajukan permohonan banding ke Mahkamah Agung atas putusan tersebut. “Hukuman ditangguhkan sampai ada putusan akhir atas banding para pemohon,” ujar hakim Minallah, seperti diberitakan NDTV.
Sepak terjang politik Nawaz Sharif penuh kontroversi. Pria 68 tahun yang pernah tiga kali menjadi perdana menteri ini terjungkal dari jabatannya akibat skandal Panama Papers. Mahkamah Agung telah melarangnya berpartisipasi dalam segala kegiatan politik seumur hidup.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MALAYSIA
Najib Kembali Hadapi Dakwaan Berlapis
TUNTUTAN hukum terhadap bekas Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, belum berakhir. Kali ini, Najib dikenai empat dakwaan penyalahgunaan wewenang dan 21 tuduhan pencucian uang senilai US$ 681 juta atau sekitar Rp 9,4 triliun. Uang itu diyakini berasal dari perusahaan investasi negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Najib ditahan Komisi Antikorupsi Malaysia (MACC) di Putrajaya, Rabu pekan lalu. Esoknya, pria 65 tahun itu dibawa ke pengadilan di Kuala Lumpur untuk menjalani sidang pembacaan dakwaan. Najib menyatakan tidak bersalah atas semua tuduhan tersebut. Ia dibebaskan dari penahanan setelah membayar uang jaminan sebesar 3,5 juta ringgit atau sekitar Rp 12,5 miliar.
Butuh 35 menit bagi jaksa untuk membacakan seluruh dakwaan terhadap Najib. “Najib bisa menghadapi hukuman hingga 20 tahun penjara dan denda sedikitnya lima kali dari nilai gratifikasi atau hasil kegiatan yang melanggar hukum,” tulis The Straits Times.
Pada Juli dan Agustus lalu, Najib didakwa dengan tujuh tuduhan pelanggaran kriminal, korupsi, dan pencucian uang. Najib juga mengklaim tidak bersalah atas semua tuduhan tersebut.
BRASIL
Panas Menjelang Pemilihan Presiden
SITUASI di Brasil kian tak menentu menjelang pemilihan presiden pada 7 Oktober mendatang. Kandidat dari sayap kanan, Jair Bolsonaro, kini memimpin dalam hasil jajak pendapat, unggul atas dua rivalnya.
Nama Bolsonaro melambung setelah kandidat kuat dari sayap kiri, Luiz Inacio Lula da Silva, dilarang mencalonkan diri. Lula, mantan presiden negeri itu, divonis 12 tahun penjara karena korupsi. “Padahal ia politikus paling berpengaruh dan berpeluang kembali berkuasa,” tulis Reuters, Kamis pekan lalu.
Bolsonaro bakal menghadapi kandidat pengganti Lula, Fernando Haddad, serta calon populis berhaluan kiri-tengah, Ciro Gomes.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo