Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Katanya, ada persaingan teng-hua

Kongres rakyat nasional ke-5 berhasil mengungkapkan konflik persaingan antara hua kuo feng sebagai pengganti mao dengan teng hsiaoping yang telah dua kali menjadi korban kaum radikal maois. (ln)

11 Maret 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PEMBUKAAN Sidang Kongres Rakyat Nasional Cina kali ini ditandai dengan suasana santai. Udara musim semi mengiringi datangnya para utusan dan angin meniup bendera-bendera yang dipasang di sekeliling tempat sidang. Di halaman gedung terlihat orang berkelompok menikmati hangatnya matahari. Ini berlainan sekali dengan suasana kaku yang meliputi Sidang Kongres Rakyat Nasional ke-4 di tahun 1975. Ketika itu "Komplotan Empat" di bawah pimpinan janda Mao sedang berada di puncak kekuasaannya. Sejak hari Minggu tanggal 26 Pebruari lalu sekitar 3497 wakil rakyat telah berkumpul di Balairung Besar Rakyat Peking. Mereka hadir di sana untuk mengikuti masa persidangan Kongres Rakyat Nasional ke-5 -- persidangan pertama badan yang setingkat DPR/ MPR di negeri itu sejak meninggalnya Mao. Kongres dibuka oleh Marsekal Yeh Chien-ying, Wakil Ketua KRN yang juga memegang kedudukan Menteri Pertahanan dan Wakil Perdana Menteri. Pada sidang pertama hadirin disuguhi pidato pengarahan oleh Hua Kuo-feng sebagai orang tertinggi di negeri itu. Tidak ada hal yang luar biasa dari pidato pengarahan itu. Nadanya hampir sama dengan apa yang telah diucapkannya pada Kongres Partai Komunis Cina yang ke-11 bulan Agustus tahun lalu. Ketua Hua antara lain berkata: "Segala sesuatu beres saja, persis seperti yangtelah kita harapkan, bahkan makin bertambah baik." Menurut Hua, hal tersebut bisa terjadi karena oknum-oknum dalam partai yang ekstrim dan didalangi oleh "Komplotan Empat" telah dapat dibersihkan lewat perjuangan yang cukup sengit. Tapi di samping itu Hua pun mengingatkan bahwa "tugas utama rakyat negeri ini sekarang masih tetap membersihkan anasir anti partai dan menunjukkan kesalahan dan mengkritik mereka-mereka itu agar dapat diketahui semua orang." Dan ini, kata Hua, masih akan berlangsung cukup lama. Dari sini kita bisa membayangkan bahwa aksi pembersihan terhadap orang-orang yang dituduh jadi pengekor Chiang Ching dan kawan-kawan masih akan berjalan. Politik Sebagai Panglima Dari politik, Hua beralih ke soal pembangunan ekonomi yang mempunyai hubungan erat dengan Rencana Pembangunan Ekonomi 10 tahun. Ia mengatakan bahwa prioritas utama akan diberikan kepada pertanian, industri dasar, perdagangan luar negeri, penemuan-penemuan teknis baru dan perbaikan kehidupan rakyat. Dari pidato Hua ini, para pengamat Cina berkesimpulan bahwa niat pembangunan akan mengurangi peranan semboyan "politik sebagai panglima." Dalam bidang politik luar negeri HuaKuo-feng menekankan kembali diteruskannya kebijaksanaan luar negeri yang telah dirintis oleh Mao Tse-tung. RRC akan selalu menjalankan formulasi Mao yang intinya berbunyi "Tiga Dunia" (artinya superpower, Dunia Kedua yang perindustriannya telah maju dan Dunia Ketiga). Ini berarti bahwa Cina akan selalu berjuang melawan superpooer Uni Soviet dan Amerika dengan "sosial imperialis Uni Soviet" sebagai musuh utama, bersahabat dengan Dunia Kedua untuk membangun negeri serta "membentuk suatu front persatuan internasional bersama Dunia Ketiga." Segera setelah Hua Kuo-feng selesai dengan pidato pengarahannya, Ketua sidang Yeh Chien-ying tampil dengan materi-materi yang akan dibicarakan. Hal-hal yang dikatakan oleh Yeh Chienying inilah yang barangkali akan merupakan kunci untuk melihat perkembangan intern RRC dalam beberapa tahun mendatang ini. Marsekal Yeh mengatakan bahwa KRN ke-5 ini akan membicarakan politik ekonomi baru yang telah ditetapkan oleh Kongres PKC ke-11 yang lalu, perubahan konstitusi dan penunjukan para pejabat baru. Akan halnya konstitusi baru, nampaknya memang akan ada perubahan. Dan gejala ini diperlihatkan oleh suatu editorial yang dimuat dalam organ resmi partai dan pemerintah, Harian Rakyat hanya satu hari setelah KRN mulai bersidang. Nampaknya kata "Cina sebagai suatu negara demokrasi sosialis" akan menggantikan kata-kata dalam konstitusi 1954 yang menyebut "Cina sebagai negara sosialis," atau sebagai negara demokrasi rakyat" seperti yang dikatakan dalam konstitusi 1975. Seterusnya Harian Rakyat mengatakan bahwa "Demokrasi sosialis kita akan menjamin bahwa rakyatlah yang akan bertindak sebagai penguasa di negeri ini." Para pengamat umumnya berpendapat ada kemungkinan sampai beberapa tahun mendatang suatu "liberalisasi" atau sedikit kebebasan bersuara atau mengeritik akan diijinkan di daratan Cina. Hua vs Teng? Yang lebih penting lagi, menutut sebuah analisa, hasil kongres akan mengungkapkan konflik yang sebelumnya selalu tersamar antara Hua Kuo-feng, sebagai orang yang ditunjuk Mao untuk menggantikannya, dengan Teng Hsiaoping yang telah dua kali menjadi korban kaum radikal Maois. Dalam hal ini Hua harus dilihat sebagai orang yang muncul ke arena politik berkat kerja-sama dengan "Komplotan Empat" di masa lalu. Sedangkan Teng disokong oleh para veteran administrator dan teknokrat, baik dalam kalangan pemerintahan maupun militer. Tanda-tanda terselubung rivalitas Teng-Hua kelihatan dalam media massa Peking. Di awal bulan lalu sebuah suratkabar militer yang ada di bawah kontrol Teng mengetengahkan serangkaian artikel yang antara lain menyerang "beberapa oknum oportunis yang telah menarik keuntungan dari kerjasama dengan kaum radikal." Termasuk ke dalam kategori ini adalah orang-orang terkemuka yang "telah luput dari keharusan untuk menanggung akibat perbuatannya." Secara khusus artikel itu pun menunjuk pula "orang yang telah menyebabkan terjadinya gempa politik." Siapa yang dimaksud, tidak jelas. Namun, kalaupun benar ada konflik, suatu showdown perebutan kekuasaan dan pengaruh antara Teng dengan Hua dalam waktu dekat tak akan terjadi. Hasil Kongres akhirnya ternyata menunjukkan bahwa Hua tetap Perdana Menteri, sedang Teng cuma salah satu dari 13 Wakil Perdana Menteri.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus