Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Taiwan Su Tseng-chang di tengah ketegangan geopolitik menyerukan agar digelar dialog dengan Cina. Su ingin agar segala pendekatan dilakukan tanpa syarat dan semua pihak diperlakukan sama.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
“Taiwan tidak ingin menutup pintu dengan Cina. Cina telah menggunakan berbagai macam cara untuk menekan dan mengancam Taiwan tanpa alasan,” kata Su, Minggu, 12 Juni 2022.
Kapal induk Cina melintas di Selat Taiwan membuat Taipei marah menuding Beijing bermaksud mengintervensi pemilu negara kecil itu pada Januari 2020.
Su menekankan pihaknya punya itikad baik dengan Cina. Bagi Su, selama ada kesetaraan, timbal balik dan tidak ada prasyarat politik, maka Taiwan pun mau menyambut niat baik Cina. Hanya saja, tindak pelecehan yang dilakukan Cina pada Taiwan dengan jet-jet tempurnya, adalah tindakan yang tidak beralasan dan bermuatan politik.
Ucapan Su itu, disampaikan setelah Beijing menahan impor ikan krapu dari Taiwan, sebuah langkah yang dinilai Taipe bermuatan politik. Beberapa jam sebelumnya, Menteri Pertahanan Cina Wei Fenghe mengatakan pihaknya mengupayakan reunifikasi yang damai, namun Taiwan memberikan opsi-opsi lain. Wei pun mengeluarkan peringatan pada negara – negara lain yang mengintervensi hubungan Cina – Taiwan.
“Jika ada orang yang berani memisahkan Taiwan dari Cina, kami akan memeranginya sampai akhir, tak peduli biaya yang harus dikeluarkan. Tak boleh ada yang meremehkan tekad dan kemampuan Angkatan Bersenjata Cina dalam mengamankan integtritas teritorialnya,” kata Wei.
Sebelumnya pada Jumat, 10 Juni 2022, Wei mengatakan pada Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin kalau Cina akan melawan atas setiap upaya untuk memisahkan Taiwan dari wilayah daratan Cina. Kementerian Luar Negeri Cina menyerukan pada Washington agar membatalkan penjualan senjata ke Taiwan dan memutuskan hubungan militer dengan Taiwan.
Sumber: RT.com
Baca juga: AS: China Semakin Agresif di Asia
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.