Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO. Jakarta - Departemen Keamanan Internal (ISD) mengungkapkan motivasi remaja yang hendak melakukan serangan terorisme ke dua masjid di Singapura. Dikutip dari Channel News Asia, remaja tersebut ingin menyebarkan pesan radikalnya yang akan ia sampaikan sebelum serangan dilakukan.
Pesan pertama ia siapkan usai serangan terorisme di Nice, Prancis yang menewaskan tiga orang pada Oktober lalu. Dalam pesan pertama, remaja keturunan India itu meminta warga Prancis untuk tidak takut bertindak "tegas" terhadap muslim-muslim radikal yang mengancam mereka.
"Kita tidak boleh membiarkan mereka bersembunyi dan kemudian menunggu mereka menyerang," ujar remaja terkait, berdasarkan keterangan dari ISD, Rabu, 27 Januari 2021.
Dokumen kedua, menurut keterangan ISD, belum rampung. Namun, sejumlah pemikiran remaja berusia 16 tahun itu sudah tercatat di dalamnya, mulai dari kebencian terhadap Islam hingga keyakinan bahwa kekerasan harus dibalas dengan kekerasan.
ISD berkata, tulisan-tulisan remaja itu sangat terinspirasi oleh manifesto Brenton Tarrant, pelaku penembakan di Christchurch. Ia meminjam banyak unsur darinya. Bahkan, kata ISD, remaja itu menyebut Tarrant sebagai "orang suci".
Baca juga: Remaja Singapura Ditangkap Karena Merencanakan Aksi Terorisme ke 2 Masjid
Kedua pesan radikal tersebut, menurut ISD, menandakan bahwa sang remaja sudah mantap dengan niatnya melakukan aksi terorisme ke dua masjid. Kedua masjid yang ia incar adalah Masjid Assyafaah dan Masjid Yusof Ishak di Woodlands. Gagal atau tidak serangan itu, ia tidak memusingkannya.
"Dia mengaku dalam proses investigasi bahwa dia hanya melihat dua kemungkinan dari rencana yang ia buat. Antara dia ditangkap sebelum berhasil melaksanakan atau dieksekusi setelah berhasil melaksanakan."
"Melihat umurnya, dia sangat sadar perihal apa yang akan ia lakukan. Betap spesifiknya rencana ia adalah bukti ini bukan prilaku yang random," ujar ISD menegaskan.
Menteri Dalam Negeri Singapura, K Shanmugam, terheran-heran dengan determinasi pemuda tersebut. Ia bahkan mengaku merinding ketika mendengar pengakuannya.
"Dia benar-benar siap. Dia tahu dirinya akan mati dan dirinya sudah siap," ujar Shammugam
Sebagai catatan, remaja yang diketahui Non-Muslim itu ditangkap pada bulan Desember kemarin. Jika dia tidak ditangkap oleh Kepolisian Singapura dan ISD, ia berencana melakukan aksi terorismenya pada 15 Maret 2021, di hari peringatan penembakan di Christchurch, Selandia Baru. Adapun ia akan melakukan aksinya dengan senjata tajam.
Baca juga: Siapkan Aksi Terorisme, Remaja Singapura Tiru Pelaku Penembakan di Christchurch
ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA
https://www.channelnewsasia.com/news/singapore/16-year-old-singaporean-detained-isa-planned-attack-2-mosques-14052400?cid=FBcna
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini