Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Kelompok musik Empire Wild dari Amerika Serikat memainkan selo sebagai bagian dari perayaan 75 tahun hubungan bilateral Amerika Serikat dan Indonesia di Pagelaran Keraton Yogyakarta pada Senin sore, 9 Desember 2024. Dalam balutan pakaian adat Jawa bermotif batik, Mitch Lyon dan Ken Kubota, duo pemain selo tampil bersama Yogyakarta Royal Orchestra, orkestra Keraton Yogyakarta. Kedua kelompok musik beda budaya itu membawakan lagu patriotik Indonesia Pusaka ciptaan Ismail Marzuki.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat Diplomasi Publik Kedutaan Besar Amerika Serikat, Emily Magaziner, menjelaskan kolaborasi itu menyimbolkan pertukaran budaya, pengetahuan, dan memupuk kerja sama antar-dua negara. “Kami akan terus bekerja sama di masa depan dalam banyak bidang,” kata Emily ditemui usai pertunjukan musik.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kedua kelompok itu berlatih secara terbuka dan ditonton pengunjung yang duduk lesehan. Keduanya berkolaborasi untuk pertama kali tanpa persiapan atau langsung tampil di hadapan penonton. Selain Indonesia Pusaka, Mitch dan Ken juga membawakan dua nomor klasik karya musikus asal Jerman, Kummer dan Mark Summer, pemain selo dan komposer peraih Grammy Award.
Jebolan The Juilliard School, sekolah seni pertunjukan paling bergengsi di New York City, Amerika Serikat itu memadukan musik klasik dengan pop, folk, dan jazz dalam setiap pertunjukannya. Enam tahun belajar di Juilliard dengan penguatan pada musik klasik, Mitch dan Ken mencoba meramu berbagai genre musik melalui serangkaian eksperimen. Mereka mengeksplorasi berbagai teknik baru melalui selo.
Bagi mereka, berkolaborasi dengan kelompok musik dengan berbagai latar belakang, termasuk budaya sangat menantang dan menyenangkan.
Menurut Mitch, meski baru pertama kali bertemu dengan Yogyakarta Royal Orchestra, dia dan Ken Kubota punya perasaan yang sama dalam melihat musik sehingga memudahkan mereka dalam kolaborasi dan berkreasi. “Bahasa musik yang menyatukan permainan kami,” kata Mitch.
Sedangkan Ken meyakinkan Empire Wild selalu terbuka bekerja sama dengan kelompok musik. Dalam setiap kolaborasi, kata dia, mereka belajar masing-masing gaya bermain musik kelompok lain, misalnya cara dan kecepatan bermain musik. Mau mendengarkan ide merupakan bagian penting dari percakapan dan saling mengenal antar-satu dengan yang lain.
Selain tampil bersama orkestra Keraton Yogyakarta, Empire Wild akan tampil bersama dosen dan mahasiswa Institut Seni Indonesia Yogyakarta dalam konser orkestra bertajuk Melodies of Friendship di Concert Hall ISI Yogyakarta pada 10 Desember 2024.
Sebelum bertolak ke Yogyakarta, Mitch dan Ken tampil satu panggung bersama pianis Joey Alexander di acara Gala Konser 75th US-Indonesia. Dalam konser yang digelar di Aula Simfonia Jakarta pada Sabtu malam, 7 Desember 2024, mereka membawakan lagu keroncong legendaris berjudul Bengawan Solo karya mendiang Gesang Martohartono, yang diaransemen ulang dengan sentuhan jazz.
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini