Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tekanan kepada Pemerintah Jepang untuk mengkaji ulang pelaksanaan Olimpiade Tokyo meningkat. Hal itu seiring dengan memburuknya pandemi COVID-19 di sana. Menurut laporan CNN, Persatuan Dokter Jepang telah ikut dalam upaya untuk membatalkan Olimpiade Tokyo pada Juli nanti.
Persatuan Dokter Seluruh Jepang dikabarkan telah mengirim sejumlah anggotanya ke Kementerian Kesehatan pada Kamis kemarin untuk membahas pembatalan itu. Selain itu, mereka juga memberikan surat permohonan untuk PM Jepang Yoshihide Suga.
"Kami tahu ini berat untuk atlit Jepang, namun seseorang harus mengatakannya bahwa Olimpiade perlu dibatalakn. Kami mengajukan permohonan karena kami merasa petugas medis harus bersuara soal ini," ujar Ketua Persatuan Dokter Jepang, Naoto Ueyama, Jumat, 14 Mei 2021.
Ueyama melanjutkan bahwa di dalam suratnya untuk PM Yoshihide Suga, dirinya menyebut Olimpiade Tokyo berpotensi menjadi superspreader baru jika dibiarkan berlangsung. Sebab, atlit, petugas, pelatih, dan jurnalis dari berbagai negara akan berkumpul dan mereka bisa membawa berbagai varian COVID-19.
Tidak melibatkan supporter, kata Ueyama, memang bisa mengurangi potensi penyebaran virus COVID-19. Namun, ia mengatakan hal itu tidak terlalu signifikan dan Olimpiade Tokyo tetap bisa menjadi pusat penyebaran varian-varian baru COVID-19 di Jepang.
"Untuk saat ini mustahil menggelar Olimpiade Tokyo yang aman apabila melihat situasi pandemi COVID-19. Saya benar-benar menentangnya," ujar Ueyama yang juga mengeluhkan rendahnya angka vaksinasi di Jepang serta dipaksanya petugas medis untuk bekerja lembur.
Jika Olimpiade Tokyo tetap dilaksanakan, hal itu akan dibuka pada 23 Juli nanti. Namun, saat ini, Jepang tengah menghadapi gelombang keempat pandemi COVID-19 yang membuat berbagai pihak was-was akan rencana pelaksanaannya. Bahkan, petisi menolak pelaksanaan Olimpiade Tokyo berhasil mengumpulkan 350 ribu tanda tangan.
Per berita ini ditulis, Jepang tercatat memiliki 658 ribu kasus dan 11 ribu kematian akibat COVID-19. Sejak Maret, jumlah kasus COVID-19 harian di Jepang terus menanjak hingga mencapai titik tertingginya pada 9 Mei lalu, 7.766 kasus per hari.
Baca juga: Petisi Tolak Olimpiade Tokyo dari 351 Ribu Orang Diajukan ke Pemerintah
ISTMAN MP | CNN
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini