Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Staf khusus program-program prioritas Kementerian Luar Negeri RI dan Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani, mengatakan Pertemuan Menteri Luar Negeri atau FMM G20 yang akan digelar di Bali saat ini tengah dipersiapkan. FMM dijadwalkan pada Kamis sampai Jumat, 7-8 Juli 2022.
Dian menyebut, pokok pembahasan yang akan diusung dalam FMM itu sendiri akan ditarik dari tema besar G20, Recover Together Recover Stronger. Ada juga tiga prioritas utama Indonesia adalah mengenai kesehatan, transisi energi, maupun isu-isu terkait transformasi digital.
"Tentunya tidak lupa akan dibahas, apa yang akan terjadi, sesuai situasi geopolitik, sesuai keadaan dunia saat ini, dan itu biasanya selalu jadi topik pembahasan dalam berbagai pembahasan dalam pertemuan kementerian," kata Dian saat jumpa pers virtual Kementerian Luar Negeri RI, Kamis, 2 Juni 2022.
Perang di Ukraina telah menyebabkan dinamika di forum G20. Negara-negara Barat mengusulkan pada Indonesia sebagai presidensi G20 tahun ini agar tidak mengundang Presiden Rusia Vladimir Putin ke Bali setelah invasi Rusia ke Ukraina.
Kejadian yang sama juga terjadi di tingkat kementerian, seperti Pertemuan Menteri keuangan di Washington D.C. pada April lalu. Menteri Keuangan Amerika Janet Yellen dan teman-temannya dari negara G7 seperti Kanada dan Inggris, walk out saat perwakilan Rusia berbicara.
Saat ditanya kemungkinan kehadiran Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan Menteri Luar Negeri Amerika Serika Antony Blinken di FMM Bali, Dian menegaskan, bahwa di antara keduanya belum ada yang mengkonfirmasi kehadiran.
"Masih dalam proses persiapan, masih ada sebulan lagi. Sekarang kita dalam proses memberi notifikasi ke masing-masing delegasi mengenai tata administratifnya. Tunggu tanggal mainnya," kata Dian.
DANIEL AHMAD
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini