Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Sergey Shmotyev, CEO Fores mengumumkan akan memberikan hadiah 15 juta rubel (Rp2.4 miliar) pada tentara Rusia pertama yang menembak jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat. Fores adalah perusahaan yang berkantor pusat di Urals, Rusia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelumnya pada pekan ini, Vladimir Rogov, co-chair Dewan Koordinasi Rusia bidang interograsi New Regions, mengatakan militer Rusia menembak jatuh sebuah jet tempur F-16 yang disuplai Amerika Serikat ke Ukraina. Rogov menulis di Telegram pada Rabu, 25 Desember 2024, jet tempur F-16 yang ditembak itu dalam posisi bersiap meluncurkan sebuah serangan rudal, namun berhasil digagalkan dengan cara ditembak.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Fores saat ini menunggu konfirmasi dari Kementerian Pertahanan Rusia terkait kejadian penembakan yang menghancurkan jet tempur F-16 buatan Amerika Serikat tersebut.
“Hadiah ini sebagai bentuk kontribusi kami dalam mendukung mereka yang menempatkan hidupnya dalam risiko setiap hari demi keamanan Tanah Air kami. Kami bangga dengan sikap kepahlawanan tentara kami dan kami akan terus memberikan mereka bantuan secara komprehensif,” kata Shmotyev dalam pernyataannya, Jumat, 27 Desember 2024.
Shmotyev awalnya mengungkap perihal hadiah ini di forum St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) pada Juni 2024. Dalam forum itu juga dibahas sejumlah insentif bagi tentara Rusia yang bisa menghancurkan tank-tank dari negara-negara Barat.
Fores sebelumnya menawarkan hadiah uang 5 juta rubel (Rp800 juta) bagi tentara Rusia pertama yang bisa menghancurkan tank German Leopard atau tank Abrams buatan Amerika Serikat. Fores mengatakan mereka telah benar-benar memberikan hadiah itu pada tentara Rusia, bukan asal ngomong.
Sejak meletupnya perang Ukraina pada Februari 2022, Fores mendukung militer Rusia lewat peralatan tempur, bantuan kemanusiaan dan mendanai sejumlah program pelatihan. Fores mengatakan total kontribusi yang telah mereka gelontorkan lebih dari 230 juta rubel (Rp35 miliar).
Sumber: RT.com
Pilihan editor: Diplomat Senior di KBRI Nigeria Diduga Lakukan Kekerasan Seksual, Korban Alami PTSD Berat
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini