Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Pesan demokrasi dari laut

Kapal "dewi demokrasi" diancam dihancurkan cina. kapal itu berisi peralatan televisi & pemancar radio yang siap mengudarakan pesan-pesan demokrasi ke daratan cina. disponsori pelarian politik.

28 April 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KAPAL Dewi Demokrasi yang sedang menuju perairan lepas pantai Cina diancam Pemerintah Cina akan dihancurkan. Alasan: kapal itu, yang namanya diambil dari nama patung yang dibuat para demonstran penuntut hak-hak demokrasi di Tiananmen, Juni tahun silam, penuh dengan peralatan pemancar radio dan televisi yang siap mengudarakan pesan-pesan demokrasi ke Daratan Cina. Saat ini Dewi Demokrasi sudah berada di Samudera Hindia, dan rencananya sudah akan berada di Selat Taiwan sebelum 1 Mei untuk melaksanakan tugas-tugasnya. Dewi Demokrasi yang berukuran panjang 79 meter sebelumnya merupakan kapal riset kelautan Prancis. Kapal itu dibeli Front untuk Demokrasi Cina (FDC), organisasi pelarian politik Cina di Prancis, dengan bantuan berbagai sponsor, dan kemudian diubah jadi stasiun pemancar radio. Menurut pembuatnya, siaran radio yang dipancarkan dari kapal itu akan terdengar mulai dari Beijing sampai Tibet dan seluruh Asia Tengah. Pemerintah Cina tentu saja marah besar atas rencana siaran dari Dewi Demokrasi. Mereka langsung memperingatkan Pemerintah Prancis untuk tidak memberi kebebasan bergerak kepada gerakan pelarian politik Cina di sana, dan menganggap hal itu sebagai campur tangan urusan dalam negeri Cina. Bahkan mereka mengancam akan melakukan tindakan militer apabila kapal itu berada di Selat Taiwan. Konon beberapa hari terakhir di perairan itu sudal terlihat beberapa kapal meriam Cina. Sementara itu, di Paris, minggu lalu kantor surat kabar berbahasa Cina, Jurnal Eropa, yang bersama FDC mensponsor Dewi Demokrasi, dimasuki maling, dan yang hilang justru perangkat komputer beserta disket rencana kerja sembilan bulan proyek tersebut. Tapi, tak lama kemudian redaktur Jurnal Eropa, Nicolas Druze menerima pesan telepon rahasia yang memintanya datang ke sebuah restoran, dan mendapatkan kembali perangkat komputer mini yang hilang itu tanpa disket di dalamnya. Selang beberapa hari seseorang menyerahkan sebuah amplop ke kantor Jurnal Eropa, dan ketika dibuka di dalamnya terdapat disket-disket yang lenyap tersebut dalam keadaan utuh. Druze, yang didampingi pemuka pelarian politik Cina, Yan Jiaqi, secara halus menuduh Kedutaan Besar Cina berada di belakang kejadian tersebut. Mereka menghubung kan pencurian peralatan komputer mini itu dengan kegiatan Kedubes Cina di Paris, yang selain mengganggu kegiatan FDC dan organisasi organisasi yang mensponsorinya. Kedubes Cina tentu saja menolak tuduhan tersebut, dan menyebutnya sebagai isapan jempol belaka. Tapi kejadian-kejadian berikutnya justru memperkuat tuduhan Druze dan Yan. Ketika kapal berawak 11 orang itu (enam ahli siaran radio dan lima anggota tim televisi) tiba di Gibraltar, sebuah kadai barang berbendera Cina terus membuntutinya. Apalagi kemudian Cina mengancam akan mengganggu siaran yang dipancarkan dari Dewi Demokrasi. Para sponsor di Paris yang khawatir dengan ancaman itu mengirim surat ke Sekjen PBB, dan memintanya menghalangi setiap langkah Cina, karena Dewi Demokrasi hanya akan berlayar di perairan internasional. Kabarnya, Dewi Demokrasi akan memancarkan berita, musik pop, obrolan, dan cerita kekejaman Cina terhadap rakyat setelah peristiwa Tiananmen. "Orang Eropa Timur mengatakan, mereka terpengaruh oleh kejadian di Cina. Sekarang kita harus memberitahukan kepada semilyar rakyat Cina bahwa mereka tidak sendiri," kata Druze. Siaran perdana pemancar Dewi Demokrasi akan mengudarakan pesan Chai Ling, pemimpin mahasiswa yang baru saja tiba di Prancis setelah lolos dari pengejaran penguasa Cina. Akankah siaran dari Dewi Demokrasi mengudara seperti direncanakan? Siapa tahu. ADN

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus