Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Bos securitate diadili

Nicolae andruta ceausescu -- adik nicolae ceausescu -- bekas komandan sekolah militer di bukarest, diadili. ia diancam hukuman seumur hidup. dituduh memerintahkan pembantaian demonstran.

28 April 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

DIKTATOR Rumania Ceausescu hidup lagi? Penonton TV Rumania sempat terkesima dan tercekam sejenak. Di layar TV mereka terpampang wajah sang diktator, dalam sebuah pengadilan militer. Bukan, wajah itu bukan Nicolae Ceausescu, presiden Rumania yang dieksekusi di Hari Natal tahun lalu. Bila wajah itu mirip memang ada hubungan darah. Itulah adik sang diktator, dan kebetulan namanya pun mirip: Nicolae Andruta Ceausescu. Nama Andruta (nama sang ayah) ditambahkan pada sang adik, dan dicopot pada sang abang, memang untuk membedakan keduanya. Jenderal Andruta, 60-an tahun, memang tak banyak dikenal, karena jarang muncul di muka umum. Ini mungkin sesuai dengan jabatannya kala itu, Komandan Sekolah Militer di Bukarest, sekolah yang khusus melatih Securitate (polisi rahasia). Ia menghadapi tuduhan berat: pada malam 21 Desember 1989, ketika demonstrasi yang mengawali revolusi rakyat meledak, ia membunuh tujuh orang demonstran. Ia pun dituduh memerintahkan pembantaian demonstran. Dan tuduhan memiliki amunisi secara tidak sah. Kecuali dakwaan memiliki amunisi tak sah, semua tuduhan dibantah oleh terdakwa. "Saya tidak menembak seorang pun," ujar Andruta, yang tampak gugup dan berkali-kali menenggak air dari gelas. Menurut Andruta, pada malam 21 Desember, saat terjadi penembakan atas demonstran di dekat markas besar Partai Komunis Rumania di Bukarest, ia memang menembakkan pistolnya. Tapi ke arah atas, bukan pada demonstran. Juga, "Saya tidak memerintahkan tentara saya menembak," katanya. Para saksi bercerita lain. Kolonel Dorel Amuriucai, misalnya, seorang perwira menengah, pada malam bersejarah itu bertugas di pusat Kota Bukarest. Menurut dia, Andruta memerintahkan menembak para demonstran dengan menempelkan pistol pada kepala seorang letnan kolonel. Tapi perwira itu tak mengacuhkannya. Seperti diketahui, pihak militer Rumania, pada saat revolusi itu, memang terpecah. Banyak yang menolak perintah tembak. Di antaranya Menteri Pertahanan Jenderal Vasile Miliea, yang kemudian dihukum tembak mati. Beberapa kadet Securitate yang dimintai kesaksiannya pun memberatkan Andruta. Mereka bersaksi, Jenderal Nicolae Andruta yang memerintahkan mereka menembaki demonstran. Saksi lain, Daniel Savin dan Constantin Chirea -- dua-duanya bekas pengawal Andruta -- mengaku mendampingi sang terdakwa di jalan pada malam 21 Desember. Menurut para pengawal pribadi ini, mereka sempat memukul tangan sang jenderal ketika mau menembak membabi buta ke arah demonstran. Terdakwa tetap menyangkal. "Semua sudah dirancang untuk menyudutkan saya," katanya. Ia menambahkan keterangan, walau mengepalai sekolah Securitate, ia bukan anggota polisi rahasia yang ditakuti rakyat itu. Ia cuma anggota militer biasa, yang terlalu kecil dan tak berarti. Pengadilan atas Andruta menarik perhatian masyarakat Rumania, semata karena ia adik Nicolae Ceausescu. Inilah pengadilan pertama atas keluarga bekas penguasa Rumania itu. Masih tujuh anggota keluarga Ceausescu lainnya menunggu giliran diadili. Di antaranya tiga anak Ellena dan Nicolae Ceausescu. Kabarnya, pengadilan atas Nicu Ceausescu, anak bontot yang kontroversial dan "istemewa" kekejamannya, ditunggu-tunggu masyarakat. Terakhir penari balet Nadia Comaneci, yang minta suaka di Amerika Serkat, yang dipaksa menjadi pacar Nicu, mengisahkan penderitaannya. Tapi, apa pun kesalahan mereka, keluarga Ceausescu itu tak akan dieksekusi seperti suami-istri Ceausescu. Hukuman mati sudah dihapuskan di Rumania. Andruta misalnya, pada Kamis pekan ini mungkin akan dijatuhi hukuman seumur hidup, hukuman terberat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus