DUNIA umumnya terkejut mendengar pembantaian Tiananmen. Sulit dipahami, mengapa Cina yang mulai terbuka tiba-tiba menumpas gerakan pro-demokrasi dengan menumpahkan darah. Tapi sebenarnya langkah tersebut mudah ditebak kalau saja arahan Deng Xiaoping pada akhir April lalu disebarluaskan. Yakni petunjuk untuk mengatasi demonstrasi mahasiswa yang mulai meledak pada pemakaman Hu Yaobang, pertengahan April, yang ternyata berlarut-larut. Pada 25 April Perdana Menteri Li Peng dan Presiden Yang Shangkun melaporkan kepada Deng Xiaoping keadaan di Beijing. Komite Partai Kota Praja Beijing memohon izin supaya Komite Sentral memberi wewenang kepadanya agar bisa memobilisasi massa untuk menentang kekuatan-kekuatan oposisi. Mereka itulah yang ada di belakang para mahasiswa. Inilah beberapa cuplikan penting dari pengarahan Deng, dikutip dari surat kabar The South China Morning Post, sebagai jawaban permintaan Li dan Yang. * Ini bukan gerakan mahasiswa seperti biasanya, tapi merupakan tindakan pengacauan. Karenanya kita mesti memilih suatu pendirian tegas dan melakukan langkah-langkah efektif untuk segera menindas dan menghentikan kekacauan itu. Kita tak bisa membiarkan tindakan mereka itu. Orang-orang yang telah dipengaruhi oleh elemen-elemen penuntut kebebasan di Yugoslavia, Hungaria, Polandia, dan Uni Soviet telah bangkit untuk menciptakan kekacauan. Tujuan mereka, meruntuhkan kepemimpinan Partai Komunis dan merusak masa depan bangsa dan negara Cina. * Kita mesti bertindak dengan cepat dan melakukan langkah-langkah pengamanan. Kita tak usah takut dengan cemoohan atau serangan terhadap kita. Kita tak usah takut dengan kemungkinan citra buruk kita di dunia internasional. Citra yang baik bagi Cina hanyalah kalau kita berhasil dengan Program Empat Modernisasi kita. * Kita pun harus bertindak dengan cepat agar kekacauan itu tak merembet ke kalangan siswa-siswa sekolah menengah. Dengan demikian, mempertahankan stabilitas di sekolah-sekolah menengah sangat penting. Sebegitu jauh kalangan buruh tetap stabil. Tak ada masalah dengan para petani. Kita juga harus mengusahakan agar kestabilan di segala bidang dapat terus dipertahankan. * Kekacauan ini jelas merupakan suatu konspirasi terencana untuk mengubah Cina yang punya hari depan cemerlang menjadi Cina yang tanpa harapan dan hari depan. Tantangan paling besar sedang dihadapi oleh Partai Komunis dan sistem sosialis yang kita anut. Dialog bisa saja diadakan, tapi kita tak boleh bersikap toleran terhadap tingkah laku yang tak senonoh. Sikap lemah seperti itu hanya akan jadi pengipas dan kemudian membesarkan api kekacauan. * Kita harus berusaha sekuat tenaga untuk mengelakkan terjadinya pertumpahan darah. Tapi kita pun mesti mengakui bahwa tak mungkin sepenuhnya menyingkir dari kemungkinan pertumpahan darah tersebut. Di Georgia, Pemerintah Uni Soviet memberikan konsesi-konsesi, tapi ternyata gagal menyelesaikan persoalan intinya. * Saya mengatakan kepada Presiden Amerika George Bush, kalau pemerintah Cina mengizinkan demonstrasi yang melibatkan ratusan ribu orang, mana mungkin kita bicara tentang stabilitas. Padahal, tanpa adanya stabilitas, takkan ada satu tujuan pun yang bisa kita capai. Sifat gerakan mahasiswa dewasa ini sudah demikian beruhah. Kita harus segera menggunakan pisau tajam untuk memotong akar-akar rumput yang melingkar-lingkar dan kusut. Itu demi mengelakkan kekacauan yang lebih besar lagi. * Di Polandia, konsesi-konsesi hanya memheri angin kepada konsesi lain yang lebih jauh lagi. Makin banyak konsesi, makin tercipta kekacauan. Golongan oposisi di Polandia sangat kuat. Mereka memiliki dua kekuatan besar: agama dan serikat buruh. Cina hanya mesti khawatir akan ancaman yang datang dari mahasiswa.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini