Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Albania Edi Rama membantah laporan Channel 12 Israel yang mengklaim bahwa pemerintahnya sedang melakukan pembicaraan dengan pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengenai penerimaan hingga 100.000 warga Palestina dari Gaza.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Saya sudah lama tidak mendengar berita palsu seperti ini – dan ada banyak berita palsu akhir-akhir ini! Itu sama sekali tidak benar,” tulis perdana menteri Albania di X seperti dilansir Newsmax.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Rasa hormat dan solidaritas penuh terhadap rakyat Gaza, yang telah direndahkan martabatnya oleh rezim Hamas yang kejam dan telah mengalami perang yang mengerikan setelah kengerian abad pertengahan pada 7 Oktober. Namun izinkan saya menjelaskan: Albania tidak diminta oleh siapa pun, dan juga tidak bisa kami bahkan mempertimbangkan untuk mengambil tanggung jawab seperti itu,” katanya.
“Kami bangga atas persahabatan kami yang kuat dengan Israel, UEA, Arab Saudi, Qatar, Kuwait, dan, tentu saja, rakyat Palestina, yang negaranya sudah lama diakui Albania.”
Jurnalis Israel Amit Segal di X mengklaim bahwa pemerintahan Trump sedang dalam pembicaraan untuk mengusir sekitar 100.000 warga Palestina dari Gaza ke Albania karena "Mesir dan Yordania akan menolak menampung pengungsi."
Rama mengatakan Albania “tidak berada di Timur Tengah, dan dari jantung Eropa, kami tidak dapat berbuat lebih banyak dibandingkan negara Eropa lainnya dalam hal ini.
“Namun, kami berharap dan berdoa agar rakyat Palestina diberi kesempatan untuk hidup di negara mereka sendiri, sebagai masyarakat bebas di bawah pemerintahan demokratis, dan agar Hamas tidak lagi dapat merugikan Israel – atau, yang pertama dan terpenting, rakyat Palestina sendiri."
Trump pada Senin malam menyerukan Yordania dan Mesir untuk menerima pengungsi Palestina untuk “membersihkan” Gaza yang dilanda perang.
Channel 12 melaporkan bahwa Israel yakin rencana ini tidak realistis, dan Washington kini mencari negara tuan rumah potensial lainnya, termasuk Albania. Awal bulan ini, NBC News melaporkan bahwa AS juga mempertimbangkan Indonesia sebagai tujuan potensial.
Pilihan Editor: Trump Kembali Desak Pengusiran Etnis Palestina dari Gaza