Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

PM Jepang Yoshihide Suga Pastikan Tak Bentuk Blok Militer di Indo-Pasifik

PM Jepang Yoshihide Suga menegaskan bahwa agenda Jepang soal kestabilan dan keterbukaan di Indo Pasifik tidak akan dicapai dengan pendekatan militer

21 Oktober 2020 | 12.33 WIB

PM Jepang Yoshihide Suga Pastikan Tak Bentuk Blok Militer di Indo-Pasifik
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - PM Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa keterbukaan dan kestabilan di kawasan Indo-Pasifik, termasuk Laut Cina Selatan, menjadi salah satu fokus utamanya. Namun, untuk mencapai kestabilan tersebut, Yoshihide Suga mengaku tak ingin mencapainya dengan pendekatan militer, tetapi diplomatik.

Pendekatan tersebut, kata Suga, sekaligus menjadi jawaban atas kekhawatiran sejumlah pihak bahwa Jepang akan ikut terlibat blok militer serupa NATO (North-Atlantic Treaty Organization) di Indo-Pasifik. Ia menegaskan bahwa tidak pernah ada niatan seperti itu dari Jepang.

"Tidak ada niat membentuk 'NATO' di Indo-Pasifik," ujar Yoshihide Suga dalam jumpa pers di Jakarta pagi tadi, Rabu, 21 Oktober 2020.

Isu tentang Jepang terlibat dalam pembentukan organisasi serupa NATO di Indo-Pasifik berhembus sejak September lalu. Adapun Pemerintah Amerika yang memulainya lebih dulu. Kementerian Luar Negeri Amerika, kala itu, menyampaikan bahwa negeri Paman Sam ingin memformalkan organisasi pertahanan Indo-Pasifik dengan India, Jepang, dan Australia.

Selama ini, keempat negara tersebut dikenal sebagai The Quad, namun, tidak memiliki fungsi serupa NATO. Ide membentuknya untuk menyerupai NATO muncul ketika ketegangan antara Amerika dan Cina di kawasan Indo-Pasifik tak kunjung mereda.

Dikutip dari JapanTimes, sejumlah pakar sudah waswas keinginan Amerika itu akan terwujud. Menurut mereka, jika sampai niatan Amerika itu terealisasi, maka tensi di kawasan Indo-Pasifik seperti Laut Cina Selatan akan sulit mereda. Mereka menyarankan Yoshihide Suga untuk menyelesaikan situasi di Indo-Pasifik dengan pendekatan kerjasama maritim, ekonomi, dan diplomatik.

"Betapa pentingnya berusaha sebisa mungkin untuk menyelesaikan masalah dengan hukum internasional, bukan dengan intimidasi," ujar Yoshihide Suga menyakinkan.

Sebagai catatan, dalam penjelasannya soal situasi di Indo-Pasifik, Yoshihide Suga berupaya untuk tidak menyebut kata "Cina" sedikitpun. Ketika di Vietnam, ia bahkan hanya mengatakan bahwa ada pihak yang tidak sejalan dengan visi Jepang soal keterbukaan dan kedamaian di Indo-Pasifik.

ISTMAN MP | JAPANTIMES

https://www.japantimes.co.jp/news/2020/09/22/national/strike-capability-asia-scholars-yoshihide-suga/





Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus