Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Polisi Israel Halangi Warga Palestina yang Ingin Tarawih di Masjid Al Aqsa

Media Palestina dan Israel melaporkan polisi menghalangi warga Palestina menunaikan salat Tarawih di Masjid Al Aqsa.

11 Maret 2024 | 17.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Warga Muslim melaksanakan salat tarawih di kompleks Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem, 10 Maret 2024. Mereka melaksanakan salat tarawih di luar masjid Al Aqsa lantaran adanya pembatasan akses oleh otoritas Israel. REUTERS/Ammar Awad

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Media Palestina WAFA melaporkan pada Minggu, 10 Maret 2024, mewartakan polisi Israel menghalang-halangi ratusan warga Palestina yang ingin salat Tarawih pertama di bulan suci Ramadan di Masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem Timur. Berdasarkan keterangan saksi mata, polisi hanya memperbolehkan perempuan dan laki-laki berusia 40 tahun ke atas untuk masuk. WAFA menuliskan polisi memukuli banyak orang yang mencoba masuk (masjid).  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini


 
Kota Tua, terletak di Yerusalem Timur yang diduduki Israel, merupakan rumah bagi tempat suci tiga agama berbeda yakni Tembok Ratapan yang menjadi tempat berdoa dan ziarah suci bagi umat Yahudi, Kubah Shakhrah di tengah kompleks Masjid Al Aqsa, dan Gereja Makam Suci yang dibangun pada abad keempat.
 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 
Menurut saksi mata, banyak warga Palestina yang datang untuk menunaikan salat Tarawih berkumpul di gerbang situs suci Haram al-Sharif. Sebuah rekaman video yang beredar di media sosial X menunjukkan petugas Polisi Perbatasan Israel menyerang jemaah dengan tongkat di pintu masuk Haram al-Sharif, yang dikenal oleh umat Yahudi sebagai Bukit Bait Suci.


 
Menanggapi video yang diunggah oleh @nirha****, polisi Israel mengatakan pihaknya berupaya memungkinkan kebebasan beribadah di Bukit Bait Suci sekaligus memastikan keselamatan dan keamanan, sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh kepemimpinan politik. Polisi tidak menjelaskan lebih lanjut apa instruksi yang dimaksud.
 


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pekan lalu berjanji jumlah jemaah yang diizinkan untuk beribadah di Bukit Bait Suci pada pekan pertama Ramadan akan sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Dia berjanji juga tidak ada pembatasan yang akan dikenakan pada warga Arab Israel. Langkah itu lantas membatalkan keputusan sebelumnya oleh Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir, yang mengawasi Polisi Israel.
 


Akan tetapi, sebagian besar penduduk Arab di Yerusalem tidak memiliki kewarganegaraan Israel, maka dari itu dapat dikenakan pembatasan yang lebih ketat. Komisaris Polisi Kobi Shabtai dilaporkan berusaha membatasi kehadiran pada tahap awal Ramadan. Dia menambahkan bahwa generasi muda Arab, baik Israel atau dari Yerusalem Timur, adalah “agitator” utama dan oleh karena itu harus dilarang.


 
Foto dan video yang diambil pada Minggu malam, 10 Maret 2024 dan dibagikan di X menunjukkan sekelompok pemuda muslim yang tidak diberi akses ke kompleks Al Aqsa akhirnya salat di gang-gang dekat tempat ibadah tersebut, dan di luar tembok Kota Tua.
 


WAFA | TIMES OF ISRAEL

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

Nabiila Azzahra

Nabiila Azzahra

Reporter Tempo sejak 2023.

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus