Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur California, Jerry Brown, menyalahkan Presiden Donald Trump atas kebakaran hutan terburuk di Amerika Serikat. Menurutnya, kebakaran hebat yang melanda wilayah negara bagian yang dipimpinnya karena Trump menunjukkan sikap seakan tidak takut dengan Tuhan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Saya tidak berpikir bahwa Presiden Trump takut pada Tuhan, takut akan murka Allah, yang membuat seseorang bisa menjadi lebih rendah hati," kata Brown.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca: Tokoh Agama Indonesia Tolak Keputusan Trump Soal Yerusalem
Dalam pernyataan yang diberikan pada Minggu, 11 Desember 2017 itu, Brown menuding murka Tuhan terjadi setelah Trump menarik diri dari upaya kampanye perubahan iklim.
Brown mengatakan langkah Trump menarik diri dari Paris Climate Agreement 'berkontribusi' terhadap bencana di Southern California, yang kini memasuki pekan kedua.
Paris Climate Treaty dianggap banyak orang sebagai upaya untuk memperlambat pemanasan global.
Sampai kemarin, ratusan ribu penduduk di daerah Ventura, Los Angelehttps://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=newssearch&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj18q-62IPYAhUL6Y8KHfsyCjQQqQIIMigAMAI&url=https%3A%2F%2Fdunia.tempo.co%2Fread%2F1040178%2Fsekjen-pbb-guterres-kritik-keputusan-trump-soal-yerusalem&usg=AOvVaw3qbLAmlu5W_Wa2jkzza9vys, dan San Diego dan beberapa kota terdekat dievakuasi ke daerah yang aman.
Media lokal melaporkan petugas pemadam kebakaran menghadapi kesulitan dalam mengendalikan kebakaran hutan, yang diperparah oleh cuaca panas dan angin kencang. Api menyebar dengan cepat setelah angin kencang dan angin seperti Santa Ana di California selatan bertiup ke daerah utara California menuju Pasifik.
Brown termasuk di antara segelintir politisi Negeri Uncle Sam yang berjanji untuk tetap melakukan perang melawan perubahan iklim bahkan setelah Trump menarik Amerika Serikat dari kesepakatan iklim Paris, dengan mengatakan bahwa hal itu tidak baik untuk negara.
Pada Juni, Trump membuat kejutan saat membuat keputusan untuk meninggalkan perjanjian iklim Paris, yang diikuti n195 negara lain di dunia.
Sebagai catatan, Amerika Serikat tidak pernah mengadopsi kesepakatan iklim sebelumnya, termasuk Protokol Kyoto 1997, yang tampaknya mempengaruhi kredibilitas dan penguasaannya terhadap emisi karbon. Trump mengikuti keputusan ini.
FOX NEWS | POLITICO