Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Prancis Sulit Cari Pembuangan Akhir Limbah Nuklir

Pemerintah Prancis pusing mencari tempat pembuangan limbah nuklir menyusul penolakan dari masyarakat, yang trauma dengan bencana nuklir.

5 Maret 2018 | 13.30 WIB

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus melakukan eksplorasi untuk  memanfaatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) BATAN Agus Sumaryanto mengatakan, PLTN menjadi satu alternatif untuk memberbaiki lingkungan.
Perbesar
Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) terus melakukan eksplorasi untuk memanfaatkan sumber energi yang lebih ramah lingkungan. Kepala Pusat Teknologi Bahan Galian Nuklir (PTBGN) BATAN Agus Sumaryanto mengatakan, PLTN menjadi satu alternatif untuk memberbaiki lingkungan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

TEMPO.CO, Jakarta - Penolakan masyarakat Prancis pada akhir pekan lalu terhadap rencana pemerintah mengubur limbah nuklir pada kedalaman 500 meter di kawasan hutan Lejuc, Prancis, mengingatkan trauma publik pada bencana nuklir. Limbah nuklir bisa membahayakan kesehatan dan lingkungan, maka tak heran hampir tidak ada penduduk yang ingin lingkungan tempat tinggalnya menjadi kawasan limbah nuklir.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Pekerja beraktivitas di dalam reaktor Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) yang akan dibongkar di Muelheim-Kaerlich, Jerman, 22 Mei 2017. Jerman berencana beralih dan berfokus pada penggunaan sumber energi terbarukan sebagai pengganti nuklir. REUTERS/Thilo Schmuelgen 

Seperti dikutip dari www.dw.com, upaya mengatasi limbah nuklir tidak pernah menjadi perkara mudah bagi banyak negara. Limbah nuklir harus didinginkan dalam bentuk cairan. Namun, jika menguap, cairan ini bisa cepat panas dan berpotensi menyebabkan kebakaran. Para ahli menyebut, inilah yang terjadi pada bencana nuklir Chernobyl, di Ukraina, yang tercatat sebagai bencana nuklir terburuk dalam sejarah.

Ketika bencana nuklir di Fukushima, Jepang, terjadi pada 2011, tempat penyimpanan limbah reaktor yang berupa kolam-kolam penampungan, yang terhubung dengan masing-masing reaktor, rusak berat karena diguncang gempa bumi hingga menyebabkan kebocoran. Sekitar 27 persen dari total populasi Jepang harus dievakuasi.   

Prancis, Inggris, Korea Selatan, dan Amerika Serikat juga menyimpan limbah nuklir mereka di kolam-kolam penampungan yang terhubung dengan masing-masing reaktor.

Para ahli nuklir mengatakan masalah paling rumit bagi pemerintah Prancis saat ini adalah bukan menemukan tempat-tempat pembuangan limbah akhir, tapi bagaimana agar tempat pembuangan limbah itu benar-benar aman hingga puluhan tahun ke depan dan mampu menyelesaikan teka-teki terkait dengan bagaimana menghilangkan sampah toksit dari kehidupan umat manusia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x100
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus