Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Profil Adam Boehler, Utusan Donald Trump yang Berbicara Langsung dengan Hamas

Adam Boehler adalah teman sekamar menantu Donald Trump, Jared Kushner, ketika kuliah, dan kini menjadi salah satu orang kepercayaan presiden AS terseb

7 Maret 2025 | 11.00 WIB

 CEO U.S. International Development Finance Corporation, Adam Boehler, di Rose Garden, Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, April 2020. Reuters/Leah Millis
Perbesar
CEO U.S. International Development Finance Corporation, Adam Boehler, di Rose Garden, Gedung Putih di Washington, Amerika Serikat, April 2020. Reuters/Leah Millis

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PRESIDEN Donald Trump telah menjungkirbalikkan kebijakan-kebijakan pemerintahan AS sebelumnya. Axios, Rabu, 5 Maret 2025, mengabarkan bahwa ia telah mengirim utusan untuk berbicara langsung dengan Hamas.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ini adalah langkah yang belum pernah terjadi. AS belum pernah terlibat secara langsung dengan entitas yang ditetapkan sebagai organisasi teroris, seperti Hamas. Pembicaraan ini menyangkut pembebasan sandera AS yang ditahan di Gaza dan kemungkinan kesepakatan yang lebih luas untuk mengakhiri perang.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Orang yang diutus untuk menghadapi Hamas adalah Adam Boehler, mantan kepala eksekutif U.S. International Development Finance Corp, sebuah badan federal baru yang dibentuk pada masa pemerintahan pertama Trump yang berakhir pada 2021. Saat penunjukannya, Trump mengatakan Boehler adalah negosiator utama untuknya dalam timnya yang mengerjakan Kesepakatan Abraham pada 2020, serangkaian perjanjian normalisasi antara Israel dan negara-negara Arab.

Trump meyakini bahwa Adam akan bekerja keras tanpa lelah untuk membawa warga negara Amerika pulang ke rumah. "Dia telah bernegosiasi dengan beberapa orang terberat di Dunia, termasuk Taliban, tetapi Adam tahu bahwa TIDAK ADA yang lebih tangguh daripada Amerika Serikat, setidaknya ketika Presiden Trump menjadi Pemimpinnya, kata Trump, seperti dikutip Reuters.

NDTV melansir, Boehler menggantikan Roger Carstens, yang memegang jabatan tersebut sejak 2020 setelah Trump menunjuknya sebagai utusan khusus presiden untuk urusan penyanderaan pada masa jabatan pertamanya sebagai Presiden.

Carstens tetap bekerja selama masa pemerintahan Biden dan dipuji karena membawa pulang puluhan orang Amerika yang disandera atau ditahan secara tidak sah di berbagai negara termasuk Rusia. Beberapa pertukaran tahanan yang terkenal selama masa jabatannya termasuk bintang WNBA Brittney Griner dan reporter Wall Street Journal Evan Gershkovich.

Siapa Adam Boehler?

Adam Boehler lahir pada 23 Juni 1979 dari sebuah keluarga Yahudi di Albany, New York. Ia memiliki prestasi akademik yang mengagumkan hingga lulus dengan predikat magna cum laude dari Wharton School of the University of Pennsylvania. Ia mengambil jurusan keuangan dan mengambil minor bahasa Prancis, seperti dilansir Jewish Virtual Library.

Karier profesional Boehler dimulai di sektor swasta dalam hal inovasi dan investasi. Ia pernah bekerja di perusahaan-perusahaan besar seperti Battery Ventures dan Francisco Partners. Di sana, ia berfokus pada teknologi yang sedang berkembang, perawatan kesehatan, dan investasi perangkat lunak, termasuk proyek-proyek di Israel.

Ia juga mendirikan beberapa bisnis yang sukses, termasuk Landmark Health, grup medis berbasis rumah terbesar di AS. Organisasi ini menyediakan perawatan bagi lebih dari 80.000 pasien yang sakit kronis dan mempekerjakan lebih dari 1.000 orang di AS dan India.

Pada 2019, Boehler menjadi CEO perdana Korporasi Keuangan Pembangunan Internasional AS (DFC), sebuah badan federal yang berfokus pada investasi dan pembangunan global. Saat memegang jabatan itulah, ia mengambil peran penting dalam bernegosiasi dengan Taliban.

Dia juga dikenal sebagai teman sekamar menantu Trump, Jared Kushner, ketika kuliah. Pertemanan ini membawanya ke sebuah peran penting dalam menegosiasikan Perjanjian Abraham bersama Kushner. Hasil negosiasi ini membuatnya mendapatkan penghargaan sipil tertinggi dari Departemen Pertahanan.

Boehler telah menjadi pengkritik vokal pemerintahan Biden atas pendekatannya terhadap masalah penyanderaan di Gaza. Dalam sebuah wawancara radio minggu lalu, ia mengatakan bahwa "langkah selanjutnya bagi Israel, dan bagi Amerika Serikat, adalah memastikan bahwa kita mendapatkan para sandera kembali."

Negosiasi Disertai Ancaman

Pendekatan Boehler tidak sepenuhnya damai. Ia secara konsisten berpendapat bahwa ancaman tindakan militer harus menyertai negosiasi AS untuk membawa pulang warga negara yang ditahan di luar negeri.

Pada Agustus 2024, ia mengadvokasi sikap AS yang lebih kuat dalam mengamankan pembebasan sandera yang ditahan di Gaza, bahkan menyarankan kemungkinan serangan militer untuk menyelamatkan tawanan Amerika. Selain itu, Boehler meyebutkan kurangnya kemajuan dalam kasus-kasus penyanderaan karena kurangnya konsekuensi yang dijatuhkan oleh AS kepada mereka yang bertanggung jawab.

Penunjukan ayah dari empat anak ini dilakukan dua hari setelah Donald Trump yang belum dilantik memperingatkan mereka yang menahan sandera bahwa akan ada "harga yang harus dibayar" jika para tawanan tidak dibebaskan pada saat ia mengambil alih jabatan pada 20 Januari. Saat itu Hamas masih menahan sekitar 100 sandera, hidup dan mati, di Gaza. Di antara para sandera tersebut terdapat tujuh warga Amerika Serikat.

Dalam sebuah wawancara dengan Israel Channel 12 News, Boehler menekankan bahwa Presiden Trump bertekad untuk menjamin pembebasan semua sandera, dengan menyatakan bahwa kebebasan mereka adalah prioritas utama.

Ketika didesak tentang ancaman Trump tentang apa arti "atau yang lain", Boehler menyatakan bahwa sejarah Trump dalam bertindak tegas terhadap organisasi teroris, seperti serangannya baru-baru ini terhadap ISIS, menunjukkan sikap yang tegas. Ia menepis anggapan bahwa tujuan mengalahkan Hamas bertentangan dengan upaya membebaskan sandera, dengan alasan bahwa kedua tujuan tersebut sejalan dengan strategi yang lebih luas dalam memerangi terorisme.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus