Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Xanana Gusmao adalah seorang politikus Timor Leste dan sosok penting dalam sejarah negara tersebut. Gusmao dikenal sebagai mantan pemimpin gerilya dan presiden pertama Timor Leste. Selain itu, ia juga sempat menjabat sebagai perdana menteri pada 2007.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada 1 Juli 2023, ia dilantik sebagai perdana menteri karena partainya berhasil memenangkan pemilihan parlemen pada dua bulan lalu. Mengutip Reuters, Partai Pahlawan Kemerdekaan Timor Leste yang dipimpin Xanana Gusmao telah memenangkan suara terbanyak dalam pemilihan parlemen.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Data kemenangan tersebut disiarkan oleh penyiar Radio-Televisao Timor Leste. Hasilnya, Kongres Nasional untuk Rekonstruksi Timor Timur mengumumkan Gusmao atau biasa dikenal sebagai CNRT memenangkan 42 persen surat suara dari 100 persen suara yang telah terhitung.
Kemenangan Xanana Gusmao menjadi perdana menteri disambut oleh banyaknya sorakan masyarakat ketika ia melakukan perjalanan menuju istana kepresidenan yang terletak di Dili. Ia dilantik oleh Presiden Timor Leste, Jose Ramos-Horta.
Profil Xanana Gusmão
Xanana Gusmao adalah seorang politikus, mantan perdana menteri, dan presiden pertama Timor Leste. Ia lahir pada 20 Juni 1946 di Manatuto, Timor Leste. Ia memiliki nama asli Kay Rala Xanana Gusmao.
Ia tumbuh di tengah kondisi politik yang penuh tantangan. Sejak kecil, Gusmao sudah terbiasa hidup di pedesaan. Ayahnya bekerja sebagai guru sekolah dan memiliki dua anak laki-laki dan lima anak perempuan. Gusmao menempuh pendidikan sekolah menengah di Dare dan melanjutkannya di daerah Dili.
Selain bersekolah, ia juga bekerja sebagai surveyor sewaan. Ketika menjelang sore, ia akan mengajar di sekolah Cina. Pada 1974, ia resmi bergabung sebagai salah satu staff A Voz de Timor (Suara Timor). Lalu, pada tahun yang sama, setelah terjadi Revolusi Bunga pada 25 April 1974, Gusmao memilih bergabung dengan Associação Social Democrata –ASDT (Asosiasi Sosial Demokrat).
Pada 1992, Gusmao menjadi salah satu pemimpin dalam perjuangan kemerdekaan Timor Leste. Namun, ia ditangkap oleh pemerintah Indonesia dan mendapat hukuman penjara selama 20 tahun.
Pada 1999, Gusmao dipindahkan ke tahanan rumah akibat banyaknya tekanan internasional kepada Indonesia. Pada saat itu, Timor Leste diberikan kesempatan atas nasib negaranya melalui referendum kemerdekaan.
Pada 2002, akhirnya Timor Leste merdeka seutuhnya. Setelah itu, Xanana Gusmao dipilih sebagai presiden pertama Timor Leste karena telah menjadi sosok yang berintegritas tinggi dalam memperkuat persatuan negara.
Setelah masa jabatan presidennya habis, Gusmao melanjutkan jabatannya sebagai perdana menteri pada 2007. Selain itu, Xanana Gusmao juga mendirikan partai politik bernama Congresso Nacional da Reconstrução Timorense (CNRT).