Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Tim Arab Saudi yang dikirim untuk membunuh Jamal Khashoggi diketahui bernama Pasukan Harimau yang beroperasi di bawah bimbingan dan pengawasan putra mahkota Mohammed bin Salman.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dilansir dari Middle East Eye, 23 Oktober 2018, sumber Saudi yang memiliki informasi tentang dinas intelijen Arab Saudi mengatakan kepada Middle East Eye tentang skuad pembunuh bernama Firqat el-Nemr (Tiger Squad) atau Pasukan Harimau. Regu ini dibentuk sekitar setahun yang lalu dan terdiri dari 50 agen intelijen dan militer terbaik di kerajaan Saudi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kelompok ini direkrut dari berbagai cabang lembaga keamanan Saudi yang memiliki beberapa spesialisasi. Para anggotanya sendiri telah bersumpah setia kepada putra mahkota Mohammed bin Salman.
Sebuah video yang diambil dari rekaman CCTV yang diperoleh dari kantor berita Turki DHA menunjukkan tim Arab Saudi yang dicurigai terlibat dalam hilangnya jurnalis Arab Jamal Khashoggi di Bandara Ataturk pada 2 Oktober (AFP melalui Middle East Eye)
Middle East Eye secara eksklusif mendapat informasi dari sumber Arab Saudi, yang memberikan rincian tim, target, aksi dan personel skuad. Meskipun Miidle East Eye tidak dapat mengkonfirmasi informasi tentang regu ini, namun sumber itu diverifikasi secara independen.
Misi Pasukan Harimau secara terselubung membunuh para pembangkang Arab Saudi, di dalam kerajaan dan di luar negeri, dengan cara yang tidak terungkap oleh media, komunitas internasional dan politisi, kata sumber tersebut.
"Mereka (pemimpin Saudi) yakin bahwa menangkap pengkritik akan meningkatkan tekanan pada mereka, jadi itu sebabnya mereka mulai membunuh mereka secara diam-diam," kata sumber itu.
Rekaman CCTV menangkap Jamal Khashoggi masuk ke konsulat Arab Saudi. [qatarday.com]
Metode pembunuhan Pasukan Harimau bervariasi. Seperti pembunuhan langsung yang diterapkan terhadap Jamal Khashoggi, meliputi penyiksaan dan mutilasi di konsulat Arab Saudi di Istanbul pada 2 Oktober lalu.
Tetapi unit ini juga merencanakan pembunuhan dengan rekayasa kecelakaan, seperti kecelakaan mobil atau kebakaran rumah. Pasukan Macan bahkan menggunakan metode menyuntik target dengan virus mematikan ketika ia mengunjungi rumah sakit untuk pemeriksaan rutin, kata sumber itu.
Nama regu ini diambil dari julukan Mayor Jenderal Ahmed al-Assiri, wakil kepala intelijen Saudi, yang dipecat oleh kerajaan pekan lalu.
"Assiri terkenal di antara rekan-rekannya sebagai "Harimau dari Selatan". Sejak perang koalisi (di Yaman) media Saudi juga mulai memanggil Assiri the Beast (si buas) , dan dia menyukai julukan ini," kata sumber itu.
Baca kembali: Mohammed bin Salman dalam Silsilah Kerajaan Arab Saudi
Sumber itu menyangkal mengetahui informasi tentang siapa yang mengeluarkan perintah ke Pasukan Harimau, tetapi mengatakan bahwa Assiri dan Saoud al-Qahtani, salah satu pembantu terdekat Mohammed bin Salman yang juga diberhentikan pekan lalu, adalah bagian dari struktur komando Pasukan Harimau. Assiri dan al-Qahtani diberhentikan setelah tekanan internasional semakin meningkat terhadap Arab Saudi atas pembunuhan Jamal Khashoggi.