Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi berjanji akan membawa isu Palestina ke Dewan HAM PBB, di mana Indonesia.pada 10 Oktober 2023 terpilih sebagai anggota dewan HAM PBB periode 2024 – 2026 bersama 15 negara lainnya
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Kita akan terus membawa isu Palestina,” ujar Retno pada Rabu, 27 Desember 2023, menjawab pertanyaan wartawan tentang komitmen Indonesia sebagai anggota Dewan HAM mulai tahun depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Retno mengatakan isu Palestina sangat relevan, dan dia pun membahas masalah pelanggaran HAM yang terus-menerus terjadi terhadap rakyat Palestina pada rangkaian peringatan 75 tahun Deklarasi Universal HAM (DUHAM) yang dimulai 11 Desember 2023 di Jenewa, Swiss.
Dalam kesempatan yang sama, Retno menyampaikan upayanya bersama para menteri luar negeri Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dalam membantu penyelesaian peperangan yang sedang berlangsung di Gaza. Selama hampir dua bulan, Retno bersama para menteri luar negeri dari Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki dan Nigeria mengunjungi berbagai negara dalam rangka mendiskusikan upaya penghentian pertempuran di Gaza.
Negara-negara yang disambangi termasuk empat anggota tetap Dewan Keamanan PBB yaitu Cina, Rusia, Inggris dan Prancis, minus Amerika Serikat yang kata Retno masih terus dijajaki. Para menteri tersebut mendapatkan mandat dari KTT Gabungan OKI dan Liga Arab pada 11 November 2023 di Riyadh, Arab Saudi untuk menginisiasi aksi internasional guna menghentikan perang terhadap Gaza serta mendesak dimulainya proses politik demi dicapainya perdamaian bagi Palestina.
Retno mengatakan mereka juga menemui organisasi-organisasi kemanusiaan seperti Komite Internasional Palang Merah (ICRC) dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) selama di Jenewa. Organisasi-organisasi kemanusiaan yang mereka temui, katanya, menggambarkan situasi di Gaza sangat buruk.
“Semua menggambarkan bahwa situasi di Gaza sangatlah tidak baik. Dan hampir semua mengatakan mereka … belum pernah melihat situasi seburuk ini dalam krisis kemanusiaaan di tempat lain,” ujarnya.
Serangan Israel di Gaza yang masih berlangsung sejak 7 Oktober 2023 hingga berita ini diturunkan, telah menewaskan sedikitnya 20.674 orang, termasuk 8.200 anak-anak dan 6.200 perempuan berdasarkan angka dari otoritas kesehatan Gaza. Sebanyak 7 ribu lainnya berstatus hilang. Israel mengatakan pasukannya melancarkan operasi militer di wilayah kantong tersebut karena serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menewaskan hampir 1.200 orang dan menyandera ratusan lainnya.
NABIILA AZZAHRA A.