Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi, dalam pidatonya di Pertemuan Koordinasi OKI Tahunan Tingkat Menteri, di Markas Besar PBB, New York, pada 27 September 2024, mengingatkan agar negara-negara OKI (Organisasi Kerja Sama Islam) menjadi teladan dalam mendukung pengakuan terhadap Negara Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Retno juga mendorong negara-negara OKI untuk memanfaatkan pengaruh yang dimiliki dalam memajukan dua hal utama, yaitu meningkatkan jumlah negara yang mengakui Palestina, dan mendorong implementasi efektif dari Resolusi Majelis Umum PBB ES-10/24, yang menuntut Israel untuk mengakhiri kehadiran ilegalnya di Wilayah Pendudukan Palestina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
“Jika diimplementasikan, Resolusi ES-10/24 akan menjadi satu lagi langkah maju dalam merealisasikan Negara Palestina,” jelas Menlu Retno. “Resolusi ini akan menjadi panduan negara-negara dalam mendorong pemenuhan hak-hak Palestina, sehingga negara- negara OKI harus memberikan dukungan politik kepada Sekjen PBB untuk melaksanakan, melaporkan, dan memonitor implementasi dari Resolusi tersebut,” lanjut Menlu Retno.
Menlu Retno menutup pidatonya dengan menyampaikan OKI adalah sebuah keluarga besar dan bahwa masa depan OKI ditentukan oleh OKI sendiri. Untuk ini, Retno mengajak negara-negara OKI untuk saling membantu, agar tidak ada satu pun negara OKI yang tertinggal.
OKI dibentuk pada 1969 dengan tujuan meningkatkan solidaritas Islam di antara negara anggota, mendukung perdamaian dan keamanan internasional, melindungi tempat-tempat suci Islam, dan membantu perjuangan pembentukan Negara Palestina yang merdeka dan berdaulat. OKI terdiri dari 57 negara Islam atau negara berpenduduk mayoritas Muslim.
Terkait dengan Palrstina, Retno dalam pertemuan dengan Perdana Menteri Slovenia, Robert Golob, menyampaikan presiasi atas keputusan Slovenia yang telah mengakui kedaulatan Palestina pada 4 Juni 2024 lalu. Slovenia secara konsisten menyerukan pentingnya gencatan senjata dan kelancaran pemberian bantuan kemanusiaan bagi Gaza, serta memiliki posisi yang konsisten dalam mendukung kerja UNRWA.
“Indonesia berharap agar Slovenia, sebagai Presidensi DK PBB, terus mendorong perjuangan rakyat Palestina, termasuk melalui pengiriman bantuan kemanusiaan, dan mendesak Israel hentikan kekejaman dan pendudukannya di Palestina,” ujar Menlu Retno.
Pilihan editor: Hadapi Potensi Bencana, ANTAM Jalankan Program ARAHAN
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini