Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kedutaan Besar Ukraina di Indonesia menggelar pameran seni "The Worst Anniversary Ever". Acara yang digelar bersama Pusat Kebudayaan Italia atau Istituto Italiano di Cultura itu merupakan bagian dari peringatan tiga tahun invasi skala penuh Rusia ke Ukraina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kuasa usaha ad interim Kedubes Ukraina Yevheniia Shynkarenko menuturkan bahwa Rusia menghancurkan banyak kebudayaan Ukraina selama melancarkan invasi. Dia menyebut bahwa Rusia telah merobohkan banyak museum dan buku-buku Ukraina selama penyerangan dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ini bukan sekadar perang di darat, tapi juga upaya untuk menghapuskan Ukraina," kata Shynkarenko saat memberikan pidato sambutan pada Selasa, 25 Februari 2025.
Shynkarenko meyakini bahwa upaya Rusia untuk membinasakan Ukraina akan gagal. Sebab, jelas dia, warga negara Ukraina akan tetap mempertahankan identitas mereka, termasuk kebudayaan.
Proyek pameran ini dibuat oleh Artists Support Ukraine (ASU) dan Port of Cculture--lembaga yang membantu seniman, manajer seni, dan kreator Ukraina yang pindah dari wilayah pendudukan serta warga Ukraina yang tetap tinggal dan terus berkarya di wilayah tersebut.
Dalam tiga tahun terakhir, ASU telah mengadakan lebih dari 40 pameran di 20 negara. Sejak 24 Februari 2022, platform ini berperan mendokumentasikan perang melalui seni.
Pameran "The Worst Anniversary Ever" menampilkan karya-karya seniman yang mendokumentasikan peristiwa, merefleksikan pengalaman selama perang, dan memberikan makna baru.
Sebanyak 33 seniman dan ilustrator memamerkan 50 karya. Mereka menggambarkan menggambarkan realitas perang dengan cara masing-masing.
Pengunjung dapat menghadiri pameran "The Worst Anniversary Ever" di Istituto Italiano di Cultura, Jakarta, mulai 26 Februari hingga 4 Maret.
Pilihan editor: Trump Tak Mau Lagi Kirim Bantuan Militer ke Ukraina