Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Gempur Infrastruktur Sipil Ukraina, Putin Ingin Segera Menang Perang?

Rusia melancarkan serangan gencar terhadap infrastruktur Ukraina, di tengah spekulasi Putin ingin raih kemenangan sebelum invasi berumur 1 tahun.

10 Februari 2023 | 19.30 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Rusia melancarkan serangan gencar terhadap infrastruktur Ukraina di kota Kharkiv dan Zaporizhzhia pada Jumat pagi, 10 Februari 2023.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Setidaknya 17 rudal menghantam kota tenggara Zaporizhzhia dalam satu jam, kata penjabat walikota Anatolii Kurtiev, dan operator jaringan negara mengatakan fasilitas listrik tegangan tinggi terkena sehingga pasokan listrik dimatikan.
 
Rusia telah berulang kali menyerang infrastruktur sipil jauh dari garis depan selama empat bulan terakhir, menyebabkan jutaan warga Ukraina di kota-kota besar tanpa listrik, pemanas, atau air selama berhari-hari di tengah musim dingin.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Sirene serangan udara meraung di seluruh negeri selama jam sibuk pagi hari dan pejabat lokal mendesak warga sipil berlindung.

Pemerintah kota Kyiv mengatakan pertahanan udara bekerja saat ledakan terdengar di ibu kota.

Gubernur wilayah Kharkiv Oleh Synehubov melaporkan sekitar 10 ledakan dan mengatakan aliran listrik terputus di beberapa daerah.

Infrastruktur penting juga terkena di Khmelnitskyi di barat dan wilayah Dnipropetrovsk di Ukraina tengah, kata pejabat regional.

Juru bicara angkatan udara Yuriy Ihnat mengatakan kepada televisi Ukraina bahwa pertahanan udara Ukraina menembak jatuh lima dari tujuh drone dan lima dari enam rudal Kaliber.
 
Namun, angkatan udara juga mengatakan Rusia meluncurkan 35 rudal S-300, yang tidak dapat ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina, di wilayah Kharkiv dan Zaporizhizhia.

Ukraina mempersiapkan diri untuk serangan baru Rusia dengan keyakinan bahwa, setelah berbulan-bulan mengalami kemunduran, Presiden Vladimir Putin ingin dapat meraih kemenangan sebelum invasi berumur setahun pada 24 Februari mendatang.

Fokus utama Rusia adalah kota Bakhmut di provinsi Donetsk timur, wilayah yang penguasaannya telah menjadi salah satu prioritas yang dinyatakan Moskow sejak awal perang.

Dekati Bakhmut

Setelah berbulan-bulan pertempuran artileri hanya jalang di tempat, pasukan Rusia dan tentara bayaran Grup Wagner, yang merekrut puluhan ribu narapidana dengan janji pengampunan, akhirnya mulai mengepung kota.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pasukan Wagner tampaknya telah maju dua hingga tiga km di sekitar utara Bakhmut sejak Selasa - dorongan yang sangat cepat dalam pertempuran di mana garis depan hampir tidak bergerak selama berbulan-bulan.

Dikatakan mereka sekarang mengancam jalan akses barat utama ke Bakhmut, sebuah kota yang sekarang sebagian besar sepi dengan populasi sebelum perang sekitar 70.000, meskipun pejabat Ukraina mengatakan jalur pasokan mereka belum terputus.

Sementara Wagner telah memperkuat jumlahnya dengan tahanan, tentara reguler Rusia sekarang dapat mengerahkan 300.000 orang atau lebih yang terdaftar dalam mobilisasi paksa akhir tahun lalu.

Inggris juga mengatakan pasukan Rusia telah membuat beberapa kemajuan di dekat Vuhledar, benteng penting yang dikuasai Ukraina secara strategis di persimpangan front selatan dan timur. Laporan Inggris mengatakan keuntungan terbatas Rusia di sana kemungkinan besar datang dengan biaya tinggi di unit yang tidak berpengalaman, termasuk setidaknya 30 kendaraan lapis baja Rusia yang ditinggalkan dalam satu serangan  gagal.

REUTERS

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus