Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Rusia Minta PBB Turun Tangan Tenangkan Situasi Timur Tengah usai Serangan Udara Israel ke Iran

Tiga gelombang serangan udara Israel menghantam terhadap target militer di Teheran, dan Iran bagian barat.

29 Oktober 2024 | 09.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar
Kepulan asap di atas pinggiran selatan Beirut setelah serangan Israel, terlihat dari Baabda, Lebanon, 22 Oktober 2024. REUTERS/Mohamed Abd El Ghany

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengutarakan harapan agar Dewan Keamanan PBB membantu menenangkan situasi di Timur Tengah menyusul serangan udara Israel terhadap Iran pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Israel melancarkan tiga gelombang serangan udara terhadap target militer di ibu kota Teheran, dan Iran bagian barat pada Sabtu dini hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tentu saja, serangan Israel terhadap Iran, yang disajikan sebagai balasan adalah situasi yang sulit. Mereka tidak menyederhanakan situasi, tetapi kami berharap Dewan Keamanan dapat membantu menenangkan situasi," kata Lavrov dalam konferensi pers dengan mitranya dari Kuwait Abdullah Ali al-Yahya di Moskow, Senin, 28 Oktober 2024. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Lavrov mengatakan para pihak harus mencapai gencatan senjata di Palestina dan Lebanon, serta menyepakati cara menstabilkan situasi dalam jangka panjang dan menyelesaikan masalah-masalah kemanusiaan di kawasan tersebut. Dia menilai situasi di dua negara itu semakin memburuk (Iran-Israel).

“Tugas untuk menciptakan negara Palestina yang sepenuhnya mematuhi keputusan-keputusan PBB menjadi semakin mendesak,” ujarnya.

Sementara itu, diplomat tinggi Kuwait mengatakan negaranya yakin gencatan senjata di Timur Tengah dapat dicapai dalam waktu dekat. Kuwait ingin pihak-pihak yang bertikai duduk di meja perundingan sehingga mereka dapat memperoleh pengakuan Palestina sebagai negara merdeka berdasarkan solusi dua negara, karena Kuwait percaya ini adalah satu-satunya cara untuk mengakhiri pertumpahan darah ini.

Angkatan bersenjata Iran mengatakan meskipun sebagian besar rudal dicegat oleh sistem pertahanan udara, beberapa menyebabkan kerusakan terbatas, yang mengakibatkan kematian lima orang, termasuk empat tentara. Serangan Israel terjadi beberapa minggu setelah Iran melancarkan serangan rudal terhadap target di Tel Aviv sebagai pembalasan atas pembunuhan pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, kepala Hamas Ismail Haniyeh, dan komandan Korps Garda Revolusi Islam Abbas Nilforoushan.

Sumber: Anadolu

Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini

 

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus