Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Raina Mustafa, 23 tahun, berjalan terseok-seok. Wajahnya letih dan berdebu. Tangan kirinya menuntun seorang anak balita, tangan kanannya menggendong bayi. ”Sangat tegang,” katanya, terlihat seperti histeris. Sampai hari itu, Rabu pekan lalu, sekitar 1.000 warga meloloskan diri dari kamp pengungsi Palestina Nahr al-Bared, di dekat kota pelabuhan Tripoli.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo