Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Saya selalu nomor/ satu

Sebelum penghitungan suara selesai miriam santiago menuduh lawannya curang: mengganti kotak suara dan menyebarkan fitnah bahwa partainya didukung ram.

23 Mei 1992 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TERPILIH atau tidak, Miriam Defensor Santiago telah membawa warna baru pada politik Filipina. Bila ia kalah, dengan pintar ia sudah melakukan gerakan yang dapat menyelamatkan muka. Ahad kemarin ia, rencananya, mengadakan apel besar di tempat kelahirannya, di Iloilo. Yang kemudian terlaksana adalah sebuah "misa bersama" di stadion milik University of the Philippines. Ini, konon, karena peringatan keras dari Comelec (Commission on Elecetions), badan pengawas kampanye dan penyelenggaraan pemilihan presiden, bahwa Miriam Santiago akan didiskualifikasi bila mengadakan apel besar. Namun, Antonia Leviste, sekretaris jenderal Partai Reformasi Rakyat, partainya Nyonya Santiago, kepada TEMPO mengatakan bahwa soal misa dan apel besar itu hanya istilah. "Dari awal kami memang mau mengadakan misa, tapi misa yang ada protesnya," katanya. Siang itu di Stadion University of Philippines yang berkapasitas 35.000 orang itu hanya setengahnya yang terisi. Dalam misa inilah Nyonya Santiago berpidato dan menuduh pengikut Fidel Ramos menukar kotak-kotak suara dengan kotak-kotak palsu sehingga perolehan suaranya dalam penghitungan sampai akhir pekan lalu berada di bawah suara yang memilih lawan kuatnya itu. Selain itu Santiago, yang antara lain menulis buku berjudul How to Fight Election Fraud (Bagaimana Memerangi Kecurangan Pemilu)juga menuduh pihak Ramos menyebarkan fitnah. Yakni, RAM, kelompok perwira muda yang mengkritik keras pemerintahan Marcos dan kemudian juga Cory Aquino, telah mendukung pencalonan Santiago. Pasalnya, ketika RAM berdiri pada 1985 pada masa Marcos, Letkol. Benyamin, adik Miriam, turut di dalamnya. Tak jelas adakah ini menjadikan pendukung Santiago berkurang. Yang jelas di stadion itu antara lain ia bilang, "Mereka mengatakan bahwa kita bisa dikalahkan dengan kecurangan, saya bilang mereka salah. Saya menjanjikan kita akan menang." Berapa besar kemenangan Anda dibanding dengan kandidat kedua? Saya kira 910 juta pemilih memilih saya. Kandidat kedua mungkin mendapatkan 8 juta suara. Jika Anda menang, Anda akan pindah ke Istana Malacanang? Saya akan berkantor di Malacanang, tapi tetap tinggal di rumah saya sendiri (di perumahan dosen University of Philippines yang sederhana). Miriam memang flamboyan, jumawa, dan telah memperkenalkan pola baru pada politik Filipina. Dalam pemilu yang disebut para pengamat sebagai yang paling bebas dalam sejarah demokrasi di negeri itu, Miriam telah memperkenalkan kampanye yang berorientasi pada isu. Sikap itu diperlihatkannya sejak ia menjabat sebagai Kepala Komisi Imigrasi dalam kabinet Cory Aquino. Pada hari-hari pertama pada jabatan itu ia mengumpulkan segenap bawahan di badan yang dikenal sebagai sarang kecurangan, korupsi, dan ketidakefisienan itu. Pada saat itulah dengan suara menggeledek, ia mengancam para pegawainya agar kebiasaan menerima suap dan menunda-nunda pekerjaan dihentikan. Hanya dalam beberapa bulan efisiensi bisa ditingkatkan. Tingkat jumlah pendaftar orang asing yang berdiam di Filipina menanjak hingga 100% dan penahanan karena masalah-masalah imigrasi meningkat sampai 80%. Juga, penghasilan departemen imigrasi itu pada 1988 mencapai jumlah yang tak pernah terjadi sebelumnya: US$ 6,2 juta. Tentu, tak hanya pujian diperolehnya, tapi juga kebencian. Sekretarisnya pada masa ia menjabat Kepala Imigrasi mengatakan paling tidak ada tiga ancaman pembunuhan terhadap Miriam Santiago. Miriam yang sekarang berusia 46 tahun, calon termuda di antara ketujuh kandidat, mendapat gelar sarjana muda dari University of the Philippines, gelar master dan doktor dalam hukum diterimanya dari University of Michigan, AS. Sejak lulus SMA ia selalu menjadi murid dan mahasiswa teladan dengan angka rata-rata A. Ia pernah menjadi wartawan, pembantu menteri kehakiman, dan staf PBB untuk urusan pengungsi di Jenewa. Sebelum mencalonkan diri sebagai presiden ia mengajar di almamaternya, University of the Philippines. Namanya mulai mencuat ke tingkat nasional ketika ia, sebagai seorang hakim, membebaskan beberapa pemimpin demonstran yang ditangkap atas perintah Marcos. Yang menarik, salah satu keahliannya adalah menggunakan pers untuk kepentingan kampanyenya. Karena pandai bicara, memikat, dan kadang-kadang kocak, ia sangat populer di kalangan terpelajar dan anak-anak muda. Mungkin karena, seperti dikatakannya sendiri, "Partai saya baru, miskin, dan terdiri dari anak-anak kemarin sore." Dalam hal itu pula mungkin terletak kelemahannya sebagai calon presiden. Ia hanya populer di kalangan anak muda dan intelektual, yang umumnya berdiam di kota. Belakangan ada kecenderungan popularitasnya, karena ulahnya itu, menurun. "Miriam bisa membuat 100 orang terpesona, tapi juga membuat 100 orang muntah," kata seorang wartawan televisi Filipina dengan sinis. Kenapa Anda sudah mengumumkan kemenangan, sebelum penghitungan suara selesai? Semua pol pendapat dari berbagai media prestisius dan perusahaan besar selama tiga tahun terakhir menunjukkan sayalah yang mereka tunjuk sebagai presiden. Saya selalu nomor satu. Dalam tiga hari penghitungan pertama saya nomor satu. Menurut logika, tak mungkin saya bisa disusul bila tak terjadi kecurangan. ADN dan LSC

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus