Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Segerombolan pria bersenjata telah menembak hingga tewas seorang imam Katolik dan 5 umat yang meninggalkan gereja di Burkina Faso, satu negara yang mayoritas berpenduduk Muslim di Afrika Barat pada hari Minggu, 12 April 2019.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip www.abc.net.au, 13 Mei 2019, peristiwa sadis itu berawal ketika segerombolan pria sekitar 20 orang muncul ketika umat meninggalkan gereja Katolik di kota Dablo sekitar jam 9 pagi waktu setempat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Segerombolan milisi itu kemudian melingkari umat lalu menembak enam orang termasuk seorang imam Katolik.
Segerombolan pria yang diduga milisi ISIS dan al-Qaeda kemudian membakar gereja dan menjarah apotik serta beberapa toko lalu melarikan diri.
Informasi berbeda disampaikan pemerintah bahwa gerombolan pria itu hanya membakar toko dan 2 mobil.
Peristiwa penembakan segerombolan pria ini merupakan yang kedua kali dalam kurun waktu 2 minggu.
Akhir April lalu, segerombolan pria senjata membunuh seorang pendeta dan 5 umat di gereja Protestan di bagian utara Burkino Faso.
Negara yang dulunya aman dari konflik agama, mendadak berubah menjadi arena milisi bersenjata melakukan aksi terornya. Belum diketahui motif teror dalam 2 pekan terakhir.
Pemerintah Burkino Faso telah mengumumkan situasi darurat di beberapa provinsi di utara yang berbatasan dengan Mali pada Desember lalu karena serangan milisi yang mematikan. Namun situasi negara itu memburuk.
Sekitar 55-60 persen jumlah penduduk Burkino Faso beragama Islam dan seperempatnya beragama Kristen. Selama ini kedua kelompok masyarakat ini hidup dalam damai.