BERSAMAAN waktunya dengan penangkapan atas diri Francis
Crawford, pemerintah Uni Soviet mengumumkan pula suatu kasus
lain. Ini secara tak langsung merupakan tuduhan pula terhadap
kegiatan spionase Amerika di negeri komunis itu. Soviet
mengungkapkan bahwa kurang dari setahun yang silam mereka telah
mengusir Marty Peterson, seorang pejabat pada kedubes Amerika di
Moskow. Pengungkapan itu disertai pula dengan terpampangnya
gambar Marty di beberapa penerbitan resmi Uni Soviet.
Wartawan Washington Post, Myra MacPherson, berhasil
mengungkapkan siapa sebenarnya Marty Peterson dengan cara
mewawancarai tak kurang dari 2 lusin orang yang kenal Ny.
Peterson. Termasuk para tetangganya di Church Hill, daerah
pinggiran di Virginia, tak jauh dari Washington D.C. Daerah
kelas menengah ini hanya 7 km saja dari Langley, markas CIA.
Penyelidikan Myra MacPherson pertama kali membawanya ke
Departemen Luar Negeri Amerika. Didapat keterangan dari sana
bahwa selama di Moskow Marty menjabat sebagai wakil konsul.
Tugasnya yang utama adalah mewawancarai orang yang ingin
beremigrasi ke Amerika. Tapi penemuan yang lebih penting dari
MacPherson adalah bahwa dari sumber departemen luar negeri
inilah didapat suatu konfirmasi yang menyebutkan bahwa
sesungguhnya ketika Ny. Peterson ditempatkan di MoskoW ia
mengemban tugas-tugas CIA. Secara resmi Moskow menuduh wanita
itu kepergok ketika bertugas sebagai kurir untuk menyampaikan
racun yang akan digunakan untuk membunuh seorang yang tak
dikenal.
Segera setelah identitasnya terungkap, penyelidikan membawa ke
desa Church Hill. Melihat gambarnya terpampang di koran-koran
sebagai "agen CIA", banyak para tetangganya terkejut. "Ia
seorang tetangga yang baik budi. Tapi jarang sekali kelihatan di
luar rumah. Saya hampir tak percaya kalau ia orang CIA. Tapi
kalau betul ia seorang dari badan yang serba rahasia itu,
tentunya ia salah satu dari yang terbaik," demikian kata salah
satu tetangga dekatnya.
Memang tak ada yang istimewa atau rahasia dari wanita berusia 33
tahun itu. Hidupnya yang agak menutup diri, dan tak begitu kenal
dengan tetangga, bukan merupakan hal menyolok dalam masyarakat
kelas menengah dan atas Amerika. Teman-teman dekatnya
menyebutnya sebagai gadis Amerika tulen. Ramah, murah senyum,
bebas bicara dengan siapa saja. Pokoknya ciri-ciri khas orang
Amerika menempel padanya.
Tingginya kurang lebih 1,7 m, tidak gemuk tapi cukup tegap.
Rambutnya pirang. Ia pemegang ban hijau Tae Kwondo, ilmu bela
diri Korea. Tapi kalau berdandan ia tampak sangat menarik.
Menurut pengakuannya sendiri ia hidup sebagai janda. Suaminya
tewas di Laos sebagai penerbang angkatan laut. Tapi ketika
diperiksa dalam catatan komputer angkatan laut, tak terdapat
seorang pilot bernama keluarga Peterson yang pernah bertugas di
negeri yang sekarang dikuasai komunis itu. Namun, penyelidikan
di bagian data Departemen Pertahanan Amerika menunjukkan, suami
Marty yang bernama John Peterson adalah seorang perwira yang
pernah bertugas dalam Special Forces, pasukan komando serba bisa
Amerika. Ia bertugas dalam kesatuan tempur hebat itu dalam
tahun 1967-1969.
Cerita yang mengungkapkan bahwa Marty Peterson seorang mata-mata
masih menjadi misteri bagi para tetangga. Sejak kabar itu
terungkap lewat pemberitaan pers, Marty Peterson tak bisa
ditemui. Rumahnya dijaga oleh seorang lelaki kekar berbaju
oblong -- belum tentu ia agen CIA. Kalau ada wartawan yang
mencoba menemui Marty orang itu mengatakan ia sedang pergi. Ia
mendiami rumah itu sejak kembali dari Rusia akhlr musim panas
tahun silam.
Cerita yang dimuat oleh koran Izvestia yang terbit di Moskow
mengenai kegiatan Marty Peterson, sangat menarik. Persis seperti
cerita film spion bikinan Itali. Yang menulisnya juga merangkap
sebagai penulis cerita detektif dan spionase terkenal: Yulian
Semenov.
Ceritanya dimulai dengan munculnya seorang gadis dari pintu
kedutaan Amerika. Ia naik mobil berkeliling kota Moskow, sampai
akhirnya turun di suatu tempat. Setelah mengunci mobilnya ia
naik bis. Di dekat jembatan yang menghubungkan Luzhniki dan
Bukit Lenin ia turun dan menghampiri jembatan itu. Ia meletakkan
sebuah batu yang bentuknya aneh di kaki lengkungan jembatan. Di
sanalah ia ditangkap.
Pada waktu ditangkap itu ia berteriak keras-keras: "Saya orang
asing." Ini, kata penulis ceritanya, merupakan sandi agar orang
yang akan mengambil "batu" itu -- tentunya mata-mata yang
bekerja untuk Amerika -- segera enyah dari tempat itu.
Ketika "batu" tersebut dipecah, di dalamnya terdapat sebuah
mikropon mini, kamera foto mini dan dua ampul racun lengkap
dengan petunjuk buat menggunakannya. Didapatkan pula uang yang
jumlahnya cukup besar. Sayangnya cerita itu tak mengungkapkan
apakah orang yang seharusnya menjemput "oleh-oleh" Ny. Peterson
itu tertangkap atau tidak.
Segera setelah itu ia dipersona-nongratakan oleh Moskow, dan
harus meninggalkan Soviet dengan pesawat terbang yang paling
awal. Rekan-rekannya di kedutaan diberi tahu bahwa kepergiannya
karena "alasan-alasan keluarga." Sejak pulang dari Rusia itulah
ia tidak begitu bergaul dengan tetangga-tetangganya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini