Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Korea Utara atau Korut meluncurkan beberapa rudal jelajah ke arah Laut Kuning pada Rabu, 24 Januari 2024. Berita ini muncul di tengah meningkatnya ketegangan di semenanjung akibat serangkaian uji coba senjata oleh Pyongyang dan latihan perang gabungan AS-Korea Selatan di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Seoul akan memantau tanda-tanda peluncuran tambahan, berkoordinasi erat dengan Amerika Serikat,” kata Kepala Staf Gabungan Korea Selatan. Ia menggambarkan uji coba Korut sebagai provokasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Peluncuran rudal jelajah baru oleh Korut ini dilakukan kurang dari dua minggu setelah Korea Utara menguji rudal balistik jarak menengah berbahan bakar padat dengan hulu ledak hipersonik. "Pyongyang kemudian menguji sistem senjata nuklir bawah air," ujar media pemerintah pekan lalu. Media pemerintah menyebut langkah tersebut sebagai respons terhadap latihan angkatan laut yang dilakukan oleh Korea Selatan, Amerika Serikat, dan Jepang, termasuk kapal induk USS Carl Vinson.
Korea Selatan dan Amerika Serikat melakukan serangkaian latihan tembak-menembak di dekat perbatasan dengan Korea Utara tahun lalu. Pyongyang telah berulang kali memberi peringatan bahwa latihan perang tersebut dianggap sebagai latihan invasi.
Namun AS dan sekutunya mengatakan latihan tersebut bersifat defensif dan menuduh Korea Utara melanggar pembatasan internasional terhadap program rudalnya.
AS dan Korea Selatan baru-baru ini melanjutkan latihan gabungan skala besar, yang dihentikan pada tahun 2017 sebagai bagian dari upaya deeskalasi. Seoul juga telah mengumumkan bahwa perjanjian tahun 2018 untuk menunda latihan militer di sepanjang perbatasan.
RUSSIA TODAY | REUTERS
Pilihan editor: Israel Dilaporkan Minta Gencatan Senjata 2 Bulan ke Hamas