Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Moskow -Hari ini, 10 November di tahun 1919 merupakan hari kelahiran Mikhail Timofeevich Kalashnikov pencipta senapan serbu AK-47.
Dia adalah seorang letnan jenderal Uni Soviet dan Rusia, penemu, insinyur militer, penulis, dan perancang senjata. Kalashnikov kerapnya dikenal sebagai pencipta senapan serbu AK-47. Seperti apa profil Mikhail ini?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kalashnikov lahir ketika perang saudara setelah Revolusi Bolshevik di desa Kurya di wilayah terpencil Altai di Siberia selatan. Keluarganya adalah petani dan dia tidak pernah menyelesaikan sekolah. Tapi, meski tak banyak mendapatkan pendidikan formal, Kalashnikov menjadi penemu yang hingga kini karyanya berguna, untuk membunuh atau menjaga kedamaian dunia. AK-47 diklaim sebagai salah satu senjata paling mematikan dengan korban jutaan orang, menurut theconversation.com.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Di masa Uni Soviet, Kalashnikov dua kali dihormati sebagai “Pahlawan Buruh Sosialis” dan menjadi pemenang Hadiah Stalin dan Hadiah Lenin.
Dia pernah menjadi sersan Tentara Merah, diberi pangkat kolonel pada 1969 dan kemudian naik menjadi jenderal bintang dua. Di Barat, penemuannya mungkin bakal membuat Kalashnikov menjadi jutawan. Tapi di Rusia, terlepas dari semua pujian Kremlin, dia bukan orang kaya dan tinggal di apartemen era Uni Soviet yang sederhana di Izhevs.
Berawal Wajib Militer
Kalashnikov awalnya hanya seorang pemuda yang menjalani wajib militer di Tentara Merah. Kemudian, berkat perannya dalam mengembangkan senapan, Kremlin membawanya ke posisi senior dalam birokrasi manufaktur senjata Soviet. Dikutip dari Reuters, Kalashnikov baru berusia 20-an saat membuat AK-47, tak lama setelah bertempur di Perang Dunia Kedua. Senjata itu mulai dibuat pada 1945 dan dikenalkan pada 1947. Nama AK-47 merupakan singkatan dari Avtomat Kalashnikov 1947, nama yang diambil dari pembuatnya.
Senjata ini sederhana dan mudah digunakan. Bahkan anak-anak pun disebutkan dapat mengoperasikannya. Pendistribusiannya pun tak dikategorikan sebagai senjata khusus yang ketat. Kerap pula digunakan pihak tak bertanggung jawab untuk menghabisi nyawa manusia, teroris misalnya. Tak sedikit pelaku teror di wilayah timur tengah menggunakan senjata ini. Sebelum kematiannya pada 2013, Mikhail terkadang mengeluhkan distribusi senjata yang tidak terkendali itu.
Wartawan Tempo, Qaris Tajudin, punya pengalaman tentang maraknya AK-47 di Afghanistan pasca kejatuhan Taliban pada 2001. Senjata mematikan tersebut disebut bagai alat komunikasi sehari-hari kala itu. Memperoleh AK-47 dan senjata lainnya bukan perkara sulit di Afghanistan. Siapa pun dapat membelinya. Qaris melaporkan, di Jalalabad, sebuah toko dibuka khusus untuk berdagang dan mereparasi AK-47. “Saat itu, senjata dipegang oleh siapa saja dan bisa diarahkan kepada siapa pun,” tulis Qaris.
Baca juga : Sejumlah Milisi Taliban Mengganti Senapan Serbu AK-47 dengan M16, Kenapa?
Pada ulang tahun ke-90, Kalashnikov mendapatkan penghargaan kehormatan negara tertinggi, medali bintang emas Pahlawan Rusia, dari Presiden Dmitry Medvedev saat itu. Dia juga dipuji karena menciptakan “merek nasional yang dibanggakan setiap orang Rusia”.
Namun, Kalashnikov mengatakan kebanggaan atas penemuannya bercampur dengan rasa sakit. Melihat senjata yang dibuatnya untuk kedamaian digunakan oleh penjahat dan tentara anak-anak.
Selain digunakan oleh tentara, gerakan revolusioner anti-Barat, dan pemimpin kiri di seluruh dunia, senapan yang relatif murah dan sederhana ini juga digunakan oleh gangster, pengedar narkoba, mafia dan penjahat di dunia. Wajar jika dari senapan serbu AK-47 ini telah digunakan untuk membunuh lebih banyak orang daripada senjata api lainnya di dunia.
Kepergian Kalashnikov untuk selamanya pada 23 Desember 2013 di usia 94 tahun membuat Rusia berduka. Pencipta senapan meninggal di kota kelahirannya, Izhevsk, dekat Pegunungan Ural. Pemerintah setempat tak merilis penyebab kematiannya. Namun sebelum wafat, Kalashnikov dipasangi alat pacu jantung di sebuah rumah sakit Moskow pada Juni dan telah dirawat di rumah sakit di Izhevsk sejak 17 November 2013.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga : Daftar Senjata Amerika di Tangan Taliban: M16, helikopter, drone...
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.