Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Internasional

Seorang pengganti yang rendah hati

Cyrus vance, 59, diangkat menjadi menteri luar negeri amerika serikat oleh presiden terpilih jimmy carter menggantikan menlu henry kissinger. (ln)

25 Desember 1976 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

CYRUS Vance, 59 tahun, adalah orang yang bakal menduduki kursi Menteri Luar Negeri Amerika setelah Jimmy Carter secara resmi jadi Presiden pada tanggal 20 Januari 1977 nanti. Vance cuma akan jadi menlu dan urusan keamanan akan berada di tangan orang lain. Jabatan Kissinger dulu sebagai ketua Dewan Keamanan Nasional mungkin akan dijabat oleh Zbigniew Byzezinski. Dikenal sebagai ahli internasional dan kolomnis majalah Newsweek, Breezinski adalah teman seangkatan Henry Kissinger. Tapi kedua profesor dari universitas Harvard itu kabarnya tak suka saling menegur. Ego mereka sama-sama besar. Vance ikut bertempur sebagai tentara Amerika dalam perang dunia kedua Ia juga keluar dari dinas militer di tahun 1946 untuk kemudian belajar hukum. Ia menjadi pengacara di New York selama sembilan tahun. Perkara perdata yang banyak ditanganinya menyebabkan ia terlatih dalam soal perembugan, Pengetahuannya mengenai soal-soal luar negeri dan militer kemudian diperolehnya setelah ia bekerja di bawah Presiden Kennedy dan Johnson. Ia pernah menjadi Menteri Angkatan Darat, Wakil Menteri Pertahanan di bawah McNamara, pernah mendampingi Duta Besar Averill Harriman dalam perundingan Paris mengenai masalah Vietnam. Menurut orang yang mengenalnya, yang amat mengesankan dari tokoh ini adalah keterus-terangan dan kerendah hatiannya. Sifat macam inilah yang menyebabkan Vance mudah belajar dari orang-orang yang pernah dibantunya. Karena itulah maka "ia adalah pilihan kami secara aklamasi", kata Carter dua pekan silam ketika mengumumkan pengangkatan Vance. Vance bukan cuma berpengalaman dalam sejumlah masalah internasional - Perundingan Paris, soal Dominika, konflik di terusan Panama - tapi juga sejumlah soal dalam negeri. Adalah Vance yang menyelesaikan soal kerusuhan rasial di Detroit dengan menggunakan Garda Nasional, Sikap tenang dan kerena hatiannyalah yang selalu membuat lawan berundingnya mudah mengerti jalan fikirannya, hingga sejumlah krisis bisa dihindarkannya. Seperti Kissinger, Vance juga menganggap penting hubungan antara dua kekuatan besar. Bedanya adalah: Vance tidak melakukan pendekatan masalah internasional dengan konsep-konsep yang telah dipersiapkan lebih dulu. Pendekatannya amat praktis berdasar kenyataan yang ada, tanpa keterikatan pada thema yang telah ditetapkan, seperti detente bagi Kissinger. Sebagai seorang yang pernah jadi pejabat penting di Pentagon, Vance sadar betul pada kemajuan teknologi yang bisa menghancurkan usaha pengurangan persenjataan dalam mencapai suatu persetujuan pembatasan senjata-senjata strategis: Karena itulah maka perundingan SALT akan merupakan bagian penting dari rencana kerjanya. Prioritas penting lainnya baginya, nampaknya adalah masalah kesulitan ekonomi yang sampai sekarang dirasakan berbagai negara Barat. Juga soai ekonomi antara Utara dengan Selatan menjadi perhatiannya. Dalam bidan ini, kabarnya Vance tidak terlalu banyak tahu. Soal yang tidak kurang mendesak yang harus dikerjakannya adalah konflik Timur Tengah yang setiap saat bisa meletus kembali. Sebagai seorang yang tak senang akan publikasi bagi dirinya, Vance sudah berjanji untuk tidak banyak bepergian Tapi juga akan memusatkan diri pada mengorganisir departemennya. Ia berjanji akan memanfaatkan para perunding khusus untuk soal-soal internasional yang dihadapi Amerika. Ini berarti tak ada lagi "diplomasi bolak balik" Jerussalem-Kairo macam yang dulu dipamerkan oleh Kissinger. Mengenai soal Arab-lsrael, Vance dikenal sebagai seorang yang memandang Israel sebagai negara sahabat Amerika. Tapi sebagai seorang ahli hukum ia tetap berpendapat bahwa keputusan Dewan Keamanan nomer 242 tahun 1967 harus tetap dilaksanakan yang berarti bahwa semua wilayah Mesir, Yordania dan Suriah yang diduduki Israel sejak perang tahun 1967, harus dikembalikan kepada pemiliknya. Penunjukan Vance oleh Carter, mendapat sambutan baik dari berbagai kalangan. Sebuah sumber di Moskow menyebut bahwa Brezhnev pribadi amat senang dengan pilihan itu. Juga Kongres Amerika yang pernah mengalami pengalaman pahit dengan Kissinger, memuji pilihan Carter. Kanselir Helmut Schmidt yang kembali terpilih untuk memimpin Jerman Barat, juga menyatakan: "Itu adalah pilihan tepat". Sebagai bekas pejabat tinggi Pentagon, Vance memang berpengalaman dalam berurusan dengan Kongres. Belum terbetik kabar bahwa ia punya musuh di kantor yang mewakili kepentingan rakyat Amerika.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus